Peningkatan tekanan darah di organ vital bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman, seperti rasa sakit dan sensasi mengganggu.
Meski memicu rasa sakit, kondisi tersebut biasanya hanya bersifat sementara dan bisa mereda dengan sendirinya.
Efek menahan sperma juga bisa menyebabkan ejakulasi retrogade. Pada kondisi ini, air mani dan sperma tidak dikeluarkan melalui penis, melainkan masuk ke dalam kandung kemih.
Ejakulasi retrogade lama-kelamaan bisa mengakibatkan gangguan kesuburan atau infertilitas pada pria.
Baca juga: 7 Penyebab Sperma Sedikit dan Cara Mengatasinya
Dengan menyimak penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa menahan sperma yang akan keluar mungkin boleh dilakukan karena bisa membantu mengatasi dan mencegah ejakulasi dini.
Namun menunda sperma keluar bisa mengakibatkan efek negatif pada organ vital yaitu memicu risiko hipertensi epididimis dan ejakulasi retrogade.
Jadi, untuk memastikan keamanannya, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi.