KOMPAS.com - Gula memiliki reputasi yang buruk, tetapi tetap dibutuhkan oleh tubuh kita.
Gula berbahaya, jika dikonsumsi berlebihan karena dapat menyebabkan kadar glukosa (jenis gula) dalam darah tinggi atau dikenal juga sebagai hiperglikemia.
Hiperglikemia yang berlangsung lama dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan penyakit kronis lainnya, seperti yang dikutip Everyday Health.
Baca juga: Kenali Pengertian Gula Darah Puasa dan Nilainya
Jessica Cording, RD, pelatih kesehatan di New York City mengatakan bahwa kadar gula tinggi dalam darah dapat merusak kesehatan dan kesejahteraan fisik dan metal secara keseluruhan.
Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak asupan manis, sel-sel dalam tubuh Anda bisa resisten terhadap insulin dan kadar gula darah tinggi.
Itu menjadi faktor risiko peradangan sistemik, diabetes tipe 2, dan masalah kesehatan kronis lainnya.
Menurut sebuah penelitian, mengonsumsi terlalu banyak gula juga dikaitkan dengan penambahan berat badan dan obesitas.
Baca juga: Kurang Tidur Pengaruhi Kadar Gula Darah, Kenapa Bisa?
Itu faktor risiko penyakit jantung, penyakit hati berlemak nonalkohol, dan kanker.
Cording mengungkapkan bahwa energi, suasana hati, juga bisa dipengaruhi kadar gula darah tinggi.
Namun, gula dalam porsi normal memiliki manfaat untuk tubuh kita.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, batas konsumsi gula orang dewasa adalah 50 gram atau empat sendok makan.
Artikel ini akan mengulas secara ringkas mengenai manfaat gula bagi tubuh. Namun, sebelumnya penting untuk kita ketahui tentang apa itu gula.
Baca juga: Tips Mengatasi Gula Darah Tinggi dengan Konsumsi Serat
Mengutip Medical News Today, gula adalah salah satu bentuk karbohidrat.
Tubuh memecah semua karbohidrat menjadi gula. Ada berbagai jenis gula, yang struktur molekulnya berbeda-beda.
Monosakarida hanya terdiri dari satu molekul gula, menjadikannya bentuk gula paling sederhana.