Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Seni yang Berisi Luapan Perasaan Penyintas Kanker

Kompas.com - 02/02/2024, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Memperingati Hari Kanker Sedunia, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bersama dengan perusahaan farmasi MSD Indonesia menyelenggarakan pameran seni hasil karya para penyintas kanker. Pameran bertema "Close the Care Gap" ini diadakan di Indonesian Design District, PIK 2 Tangerang, pada 2-4 Februari 2024.

Karya seni yang ditampilkan sangat beragam, mulai dari seni lukis, tipografi, puisi, lagu, tarian, hingga gerak tari. Pameran ini dibagi menjadi empat fase perjalanan yang mencerminkan perasaan dan pengalaman penyintas kanker.

Fase pertama bertema Hati dan Pikiran Saat Terdiagnosis Kanker untuk menyelami keadaan pikiran saat pertama terdiagnosis kanker, lalu fase Warna-warni Mimpi Pejuang Kanker yang menggambarkan impian dan tekad untuk menang melawan kanker, fase Ceritaku Bersama Kanker yang memberi perspektif penuh haru saat berjuang menjalani pengobatan, dan fase Perjuangan dan Mimpi Sebagai Penyintas Kanker, untuk menunjukkan harapan ke depan para penyintas.

Baca juga: Vaksinasi HPV Berhasil Eliminasi Kanker Serviks

Pameran seni hasil karya para penyintas kanker. Pameran bertema Close the Care Gap ini diadakan di Indonesian Design District, PIK 2 Tangerang, pada 2-4 Februari 2024.KOMPAS.com/Lusia Kus Anna Pameran seni hasil karya para penyintas kanker. Pameran bertema Close the Care Gap ini diadakan di Indonesian Design District, PIK 2 Tangerang, pada 2-4 Februari 2024.

Koordinator Bidang Humas YKI, Pratiwi Askar mengatakan seni menjadi salah satu bentuk terapi penyembuhan bagi pasien kanker.

"Apa yang ditampilkan di sini adalah cerminan perasaan, rasa putus asa, ketakutan, tapi juga semangat para penyintas kanker," kata Pratiwi dalam acara pembukaan pameran (1/2/2024).

Ia mengatakan, YKI juga mengadakan berbagai kegiatan seni agar mereka tidak merasa sendirian dan tetap aktif dalam berbagai kegiatan kreatif seperti pameran seni.

Salah satu penyintas kanker usus, Umbu L.P Tanggela (67) menceritakan, ketika didiagnosis kanker di usia 57 tahun ia menemukan semangat untuk menjalani pengobatan lewat kegiatan melukis.

"Menjelang oeprasi saya juga masih terus melukis. Yang terpenting adalah bisa berdamai dengan kondisi dan penyakit sehingga bisa terus semangat," katanya.

Baca juga: Knitted Knockers Indonesia, Merajut Senyuman Penyintas Kanker Payudara

Communication Lead MSD Indonesia, Nabila Astari, mengatakan, pameran ini juga menjadi ajang edukasi terkait kanker.

"Di ajang pameran juga terdapat berbagai talkshow edukasi dan seminar kesehatan bertajuk Ngobrolin Kanker. Temanya meliputi kanker paru, kanker payudara, dan kanker serviks, yang semuanya banyak diderita orang Indonesia," kata Nabila.

Untuk memperluas informasi tentang kanker MSD juga membuat akun media sosial @NgobrolinKanker. Di akun ini masyarakat bisa mencari informasi tentang jenis-jenis kanker, tes penunjang, hingga pengobatan kanker.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Fobia Bukan Sekadar Rasa Takut, Ini Cara Mengatasinya
Health
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
99 Jemaah Haji Indonesia Kena Pneumonia, Kemenkes Imbau Jaga Kesehatan
Health
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Health
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau