Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Penyakit di Musim Hujan? Begini Penjelasan Dokter...

Kompas.com - 09/02/2024, 05:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

 

KOMPAS.com - Saat musim hujan tiba kebanyakan orang berupaya menjaga atau meningkatkan kekebalan tubuhnya agar terhindar dari penyakit. Lantas, apa saja penyakit di musim hujan?

Curah hujan tinggi bisa menyebabkan beberapa risiko penyakit, termasuk diare, demam berdarah, dan tifus yang perlu Kamu waspadai.

Untuk mengetahui lebih lanjut macam-macam penyakit yang paling sering muncul di musim hujan, simak penjelasan ahli berikut.

Baca juga: 4 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Saat Musim Hujan

Apa saja penyakit di musim hujan?

Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan enam penyakit di musim hujan yang perlu diwaspadai.

Penyakit di musim hujan pertama yaitu diare yang erat kaitannya dengan kebersihan individu.

Untuk mencegah diare, masyarakat perlu membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan atau minum serta sehabis buang hajat, dan membiasakan merebus air minum hingga mendidih.

Penyakit yang paling sering muncul di musim hujan selanjutnya adalah demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamun Aedes aegypti.

"Dengan banyak hujan seperti sekarang, maka mungkin saja ada tempat perindukan nyamuk," kata Tjandra, dilansir dari Antara, Kamis (08/2/2024).

Penyakit berikutnya yaitu keracunan makanan. Menurut penjelasan Tjandra, saat musim hujan beberapa makanan cenderung cepat basi akibat perkembangbiakan beberapa mikro-organisme.

Kondisi itu bisa mengakibatkan keracunan makanan. Karena itu, masyarakat perlu waspada untuk mengkonsumsi makanan, khususnya kalau sedang berlibur panjang.

Baca juga: 4 Bahaya Leptospirosis, Penyakit yang Perlu Diwaspadai di Musim Hujan

Keempat, demam tifoid atau yang umum dikenal sebagai sakit tifus yang berkaitan erat dengan ketersediaan air bersih.

"Penyakit ini juga sangat mudah menular melalui makanan minuman yang diproses kurang bersih. Jadi hati-hati dan selalu jaga kebersihan di libur panjang," kata Tjandra.

Kelima, penyakit leptospirosis yang disebabkan bakteri Leptospira juga kerap muncul pada musim hujan, yang yang ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus.

"Pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan berkeliaran di sekitar manusia dimana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir," ujarnya.

Seseorang yang memiliki luka, kata Tjandra, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran dan kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi.

Individu yang dicurigai mengalami penyakit leptospirosis sebaiknya segera dibawa berobat, terlebih jika mengalami kenaikan suhu tubuh secara tiba-tiba, sakit kepala, dan menggigil.

Selanjutnya, masalah kesehatan yang kerap muncul di musim hujan yaitu penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Baca juga: 6 Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah Saat Musim Hujan

Cara mencegah risiko penyakit di musim hujan

Dengan mengetahui macam-macam penyakit di musim hujan, diharapkan agar lebih waspada dan melakukan pencegahan.

Dilansir dari UPK Kemkes, cara mencegah penyakit di musim hujan yaitu dengan mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang, rutin olahraga minimal 30 menit sehari, serta memenuhi kebutuhan tidur.

Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, upaya 3M Plus untuk mencegah demam berdarah, dan segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat bila mengalami penyakit di musim hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau