Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Peringatan Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 09/02/2024, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit autoimun terjadi ketika sistem imun tubuh bertindak abnormal.

Mengutip Single Care, tubuh memiliki pertahanan alami untuk melindungi kita dari patogen dan zat asing lainnya melalui sistem imun tubuh.

Sistem kekebalan memicu respons peradangan ketika tubuh mendeteksi kerusakan jaringan, serangan organisme, atau benda asing.

Baca juga: Apakah Penyakit Autoimun Berbahaya? Ini Penjelasannya...

Pembengkakan, kemerahan, dan rasa tidak nyaman, merupakan respons langsung terhadap aktivasi sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi dan membunuh patogen atau zat yang menyerang.

Namun terkadang, sistem kekebalan tubuh secara keliru mengidentifikasi jaringan sehat sebagai benda asing, sehingga diserang. Ini adalah mekanisme yang mendasari penyakit autoimun.

Ada lebih dari 80 penyakit autoimun. Ada yang cukup umum dan ada pula yang sangat jarang, sehingga hanya beberapa ratus orang yang mengidap penyakit ini.

Beberapa penyakit autoimun relatif ringan. Sedangkan, beberapa lainnya membuat tubuh lebih sakit, dan ada juga yang dapat langsung mengancam jiwa, seperti sindrom antifosfolipid yang sangat berbahaya.

Namun, penyakit autoimun adalah kondisi kesehatan umum yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, atau etnis.

Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Autoimun? Ini Penjelasannya...

Apa saja tanda-tanda peringatan penyakit autoimun?

Apa yang dirasakan atau tampak seperti penyakit autoimun akan bergantung pada bagian tubuh mana yang menjadi sasaran sistem imun abnormal.

Namun dikutip dari Dr. Autoimmune, ada beberapa gejala awal yang umum mengarah pada penyakit autoimun yaitu sebagai berikut:

  • Peradangan kulit

Kulit seringkali menjadi indikator pertama peradangan.

Muncul ruam, kemerahan, gatal, bercak, dan area sensitif yang tidak biasa tanpa alasan jelas dapat menunjukkan adanya peradangan mendasar yang terjadi di tubuh Anda.

Bahkan jerawat pun bisa menjadi pertanda ada sesuatu yang tidak beres secara internal.

Meski gejala ini dapat dikaitkan langsung dengan penyakit autoimun, muncul lebih dari dua gejala ini bisa menjadi alasan yang cukup untuk mencurigai adanya masalah pada sistem imun tubuh. Apalagi, jika Anda memiliki kelurga dengan riwayat penyakit ini.

Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Autoimun dan Ciri-cirinya

  • Sensitivitas terhadap matahari

Sensitivitas terhadap sinar matahari dapat menjadi tanda peringatan yang harus diwaspadai sebagai penyakit autoimun.

Meski kita semua secara umum harus waspada terhadap paparan sinar matahari, bagi sebagian orang dengan penyakit autoimun dampaknya lebih berdampak buruk.

Sinar matahari dapat memicu kekambuhan dan memperburuk gejala penyakit autoimun.

Para peneliti mengetahui bahwa sinar matahari dapat memicu penyakit autoimun seperti lupus pada beberapa orang yang sudah berada dalam jalur untuk terkena.

Sinar matahari juga dapat menyebabkan kambuhnya lupus pada orang yang sudah mengidap penyakit tersebut.

Ada juga beberapa bukti hubungan antara sinar matahari dan timbulnya penyakit yang disebut dermatomiositis.

Penelitian menunjukkan bahwa sengatan matahari yang parah juga dapat memicu timbulnya psoriasis dan skleroderma. Para ilmuwan masih berupaya mempelajari lebih lanjut tentang hal ini.

  • Kelelahan ekstrem

Jika Anda telah bekerja selama 8 jam sehari dan merasa lelah secara mental dan fisik, ini adalah hal lumrah yang bukan hal yang perlu dicurigai sebagai masalah autoimun.

Kelelahan yang digambarkan sebagai tanda peringatan penyakit autoimun adalah ketika Anda merasa lelah secara mental dan fisik, bahkan setelah tidur nyenyak selama 8 hingga 9 jam setiap hari.

Kelelahan akibat penyakit autoimun berbeda dengan rasa lelah yang dirasakan kebanyakan orang setelah bekerja atau berolahraga dalam waktu lama, atau saat mereka kurang tidur.
Ini adalah perasaan lelah sepanjang waktu yang mengganggu kemampuan untuk beraktivitas.

Baca juga: Apakah Penyakit Autoimun Bisa Disembuhkan? Ini penjelasannya...

  • Berat badan berubah tiba-tiba

Beberapa penyakit autoimun berhubungan dengan penurunan berat badan, sebagian lainnya dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Kehilangan atau penambahan berat badan beberapa kilogram bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Namun, fluktuasi berat badan tanpa alasan khusus, juga dapat menunjukkan adanya masalah pada sistem kekebalan.

Apalagi, jika muncul juga gejala penyakit autoimun lainnya.

Jika pola makan dan aktivitas fisik Anda tidak berubah, tetapi berat badan Anda berubah, hal ini mungkin menjadi tanda sistem imun tubuh Anda butuh perhatian medis.

  • Nyeri otot atau sendi

Nyeri otot atau persendian bisa menjadi indikasi umum untuk penyakit autoimun.

Jika Anda bukan seorang atlet atau penggemar berat olahraga yang baru-baru ini berolahraga secara berlebihan, otot dan persendian Anda tidak akan terasa sakit begitu saja.

Artritis reumatoid adalah salah satu penyakit autoimun yang terkait dengan jenis nyeri ini.

Pegal-pegal di sekujur tubuh juga bisa menjadi tanda awal tiroiditis Hashimoto, suatu kondisi hipofungsi tiroid, akibat sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar.

Nyeri otot dan persendian juga bisa menjadi gejala lupus.

Baca juga: 10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum Beserta Gejalanya

  • Sakit perut

Ketidaknyamanan pada saluran pencernaan harus diperiksa, jika ada gejala lain juga.

Sakit perut, kram, kembung bisa disebabkan oleh berbagai hal yang tidak ada hubungannya dengan sistem kekebalan tubuh Anda.

Namun, jika gejala tersebut muncul mendadak dan Anda juga melihat tanda-tanda peradangan lainnya, Anda perlu segera dapatkan bantuan medis.

Lapisan saluran pencernaan Anda tidak boleh rusak parah sebelum Anda dapat melawan peradangan.

Jika Anda melihat beberapa tanda awal autoimunitas, Anda harus sesegera mungkin untuk periksa ke dokter.

Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa, pantau terus gejala tersebut dan rutin berkonsultasi dengan dokter.

Penyakit autoimun tidak mudah didiagnosis, kecuali terdapat gejala spesifik yang menonjol.

Namun, autoimunitas dapat didiagnosis dengan tes darah yang mencari auto-antibodi atau tes yang mencari peradangan dan disfungsi organ tertentu.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com