Pernah Kena Stroke Tingkatkan Risiko Demensia

KOMPAS.com - Serangan stroke bukan saja meningkatkan risiko kecacatan dan kematian, tapi juga penyakit demensia. Hasil temuan studi terbaru menyebut, 1 dari 3 penyintas stroke akan mengalami demensia.

Ketika seseorang mengalami stroke, aliran darah ke otak akan terganggu sehingga sel-sel otak menjadi rusak atau mati. Kondisi ini bisa memicu timbulnya demensia.

Dalam pernyataan ilmiah, para ahli di American Heart Association dan American Stroke Association menyebutkan, separuh dari penyintas stroke mengalami masalah memori dan daya ingat setahun setelah serangan stroke.

Demensia merupakan gangguan kognitif yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan komunikasi, hingga perubahan perilaku.

"Hasil penelitian kami memastikan tingginya risiko demensia setelah stoke," kata ketua peneliti Raed Joundi, asisten profesor di McMaster University, Kanada.

Baca juga: Apakah Penyakit Demensia Bisa Disembuhkan? Berikut Penjelasannya…

Ia mengatakan, risiko itu terjadi karena cedera otak akibat stroke berada pada lokasi strategis yang berpengaruh pada fungsi kognitif.

Hasil studi itu juga menemukan bahwa risiko demensia akan menurun dalam jangka panjang. Walau begitu, penyintas tetap harus dimonitor fungsi kognitifnya setelah stroke.

Hasil penelitian itu melibatkan 180.000 orang yang menderita stroke. Ditemukan bahwa kemungkinan terkena demensia pada penyintas stroke 80 persen lebih tinggi dibanding pada populasi umum.

Untuk mengurangi risiko stroke, diperlukan perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat. Jika kita tergolong kegemukan, lakukan penurunan berat badan secara bertahap.

Hindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, berolahraga rutin, menjaga tekanan darah dan gula darah tetap stabil, serta rutin melakukan medical check up untuk orang yang berusia di atas 40 tahun atau lebih dini jika ada riwayat penyakit stroke dalam keluarga.

Baca juga: Gejala Stroke pada Wanita, Apa Saja?