KOMPAS.com - Lemak perut tidak hanya akan mengganggu penampilan, tetapi juga akan meningkatkan terjadinya risiko masalah kesehatan yang serius, seperti tekanan darah tinggi dan beberapa jenis kanker.
Namun, apa yang menyebabkan lemak di perut?
Selain karena asupan makanan yang tidak sehat, lemak perut bisa disebabkan oleh kondisi hormon dan jarang olahraga.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab lemak perut menumpuk berikut ini.
Baca juga: Apa yang Membuat Berat Badan Cepat Naik? Berikut 3 Penyebabnya...
Ternyata, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan lemak di perut, seperti kebiasaan, hormon, dan makanan yang dikonsumsi.
Disarikan dari Healthline dan WebMD, berikut adalah beberapa penyebab lemak perut menumpuk yang perlu diketahui.
Kebiasaan makan makanan dan minuman yang manis dapat meningkatkan jumlah kalori yang dikonsumsi per hari sehingga akan menambah berat badan dan memicu penumpukan lemak perut.
Meskipun umumnya aman jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, membatasi konsumsi makanan dan minuman beralkohol sangat disarankan untuk mencegah perut buncit.
Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat memicu terjadinya inflamasi, gangguan lever atau hati, beberapa jenis kanker, peningkatan berat badan, dan masalah kesehatan lainnya.
Kebiasaan merokok juga dapat memicu penumpukan lemak perut, atau visceral fat, sehingga risiko masalah kesehatan lainnya juga akan meningkat.
Baca juga: Apakah Minum Kopi Bisa Membuat Perut Buncit? Berikut Penjelasannya…
Lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Makanan yang dimasak dengan lemak trans juga dapat meningkatkan asupan kalori tubuh dan meningkatkan berat badan, termasuk menumpuk lemak di perut.
Makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi berat badan. Namun, jarang berolahraga juga dapat memicu penumpukan lemak di dalam tubuh.
Untuk menjaga agar berat badan tetap ideal, Anda diimbau untuk berolahraga setidaknya selama 150 menit per minggu dengan intensitas sedang.
Konsumsi makanan yang kaya protein dapat menurunkan berat badan dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Sebaliknya, kurang asupan protein dapat meningkatkan berat badan dan penumpukan lemak di area perut.
Baca juga: Latihan Apa Saja untuk Membentuk Otot Perut? Berikut 4 Daftarnya…
Para wanita yang mengalami menopause kerap mengalami peningkatan jumlah lemak perut.
Pasalnya, menopause dapat menurunkan kadar estrogen di dalam tubuh sehingga membuat lemak menumpuk di perut dibandingkan di area panggul dan paha.
Stres kronis dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk penumpukan lemak perut.
Tidak hanya itu, stres juga dapat meningkatkan kadar hormon stres sehingga Anda cenderung untuk makan makanan yang tinggi kalori dan menyebabkan peningkatan berat badan.
Beberapa jenis serat dapat membuat Anda merasa lebih kenyang lebih lama dan tidak mudah lapar.
Kebiasaan makan karbohidrat olahan dan rendah serat serat dapat membuat Anda cepat lapar dan meningkatkan berat badan, termasuk meningkatkan lemak perut.
Faktor genetik dapat membuat Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami obesitas.
Bahkan, beberapa orang memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami penumpukan lemak di area perut jika dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.
Mendapatkan tidur yang cukup sangatlah penting untuk mendukung kesehatan tubuh secara umum.
Kurang tidur dapat meningkatkan hormon lapar, menyebabkan inflamasi, dan membuat tubuh terasa lebih lelah sehingga secara tidak langsung dapat berdampak negatif pada berat badan.
Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa peningkatan berat badan, seperti antidepresan dan steroid.
Bahkan, beberapa jenis obat lainnya dapat secara langsung memicu penumpukan lemak di area perut, seperti obat untuk tekanan darah tinggi.
Memahami apa yang menyebabkan lemak di perut sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika berat badan tiba-tiba naik tanpa penyebab pasti karena bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.