KOMPAS.com - Bagi pengidap gangguan kesehatan pencernaan seperti sakit lambung, puasa di bulan Ramadan memberikan tantangan dan kecemasan tersendiri.
Pasalnya, puasa membuat pola dan waktu makan mengalami perubahan yang memicu perut kosong dalam rentang waktu yang cukup lama.
Kondisi ini dapat memicu asam lambung naik dan menimbulkan gejala yang tidak nyaman.
Melihat kondisi di atas, maka penting bagi penderita maag untuk mengetahui cara yang tepat dan aman agar prosesi ibadah puasa dapat berjalan dengan nyaman.
Melansir dari Cleveland Clinic, berikut tips puasa Ramadan bagi penderita sakit asam lambung agar tetap nyaman yang bisa diikuti.
Baca juga: Tips Puasa Ramadhan Menurut Kemenkes agar Tetap Sehat dan Bugar
Penderita asam lambung sebaiknya minum air putih yang cukup saat sahur dan berbuka.
Minum air putih yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah dehidrasi.
Selain membantu melancarkan pencernaan, minum air yang cukup juga membantu masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan tidak makan dalam waktu lama, seperti sembelit, sakit kepala, dan sakit punggung.
Salah satu tips lain untuk mencegah asam lambung naik saat puasa yaitu mengonsumsi makanan dalam porsi kecil.
Meski rasa lapar seperti tak tertahankan ketika waktu berbuka datang, tetapi usahakan untuk tidak terlalu makan banyak terlebih dahulu. Perut perlu waktu untuk mencerna makanannya.
Baca juga: Apakah Puasa Bisa Mengurangi Gula Darah? Berikut Faktanya…
Apabila langsung makan dengan porsi banyak, maka hal ini merangsang naiknya asam lambung yang dapat menyebabkan kram perut dan refluks asam lambung semakin parah.
Sama halnya dengan berbuka, makanlah secukupnya dengan porsi yang wajar saat sahur.
Sediakan waktu sekitar dua hingga tiga jam untuk sahur sebelum imsak sehingga tidak merasa terburu-buru saat menyantap makanan.
Selain membuat lesu, dan secara umum tidak terlalu sehat, makanan yang mengandung lemak tinggi membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
Makanan yang mengandung lemak seperti daging, gorengan, makanan bersantan, coklat, dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan sakit perut dan menimbulkan rasa mual.
Baca juga: IDAI Jelaskan Cara Puasa yang Aman untuk Anak Diabetes
Setelah sahur, mungkin masih merasa mengantuk dan ingin kembali tidur.
Namun, sebaiknya jangan langsung tidur setelah makan. Idealnya, harus menunggu sekitar 3 jam setelah makan bila ingin kembali tidur.
Tidur setelah makan hanya akan membuat gangguan asam lambung memburuk dan perut terasa tak nyaman.
Namun, bila rasa kantuk tidak tertahankan, Anda bisa tidur dengan posisi setengah duduk. Jadi, posisi kepala dan bahu tetap lebih tinggi daripada perut.
Caranya adalah dengan menyangga kepala dan bahu dengan tumpukan bantal. Posisi ini dapat mencegah makanan naik kembali ke kerongkongan.
Baca juga: Kurang Tidur Ganggu Metabolisme Tubuh, Kenali Dampaknya
Serat adalah salah satu makanan yang paling baik untuk sistem pencernaan. Serat dapat membantu mencegah asam lambung naik dan sembelit.
Namun, mendapatkan serat yang cukup saat berpuasa bisa jadi sulit. Beberapa jenis makanan tinggi serat yang baik dikonsumsi oleh penderita GERD selama berpuasa adalah sayur, buah, oatmeal, kacang almond, dan ubi jalar.
Itulah tips aman berpuasa untuk penderita sakit asam lambung. Namun, jika gejala dirasakan amat mengganggu, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.