KOMPAS.com - Bencana banjir berpotensi memicu berbagai penyakit atau masalah kesehatan.
Hal itu karena genangan air saat banjir bisa menjadi tempat perkembangbiakan parasit, seperti jamur, bakteri, virus, maupun jentik-jentik nyamuk demam berdarah.
Untuk mengetahui macam-macam penyakit akibat banjir, simak penjelasan berikut.
Baca juga: Pertolongan Pertama Tersengat Listrik saat Banjir
Dikutip dari laman Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, banjir bisa menyebabkan penyakit demam berdarah, diare, leptospirosis, masalah kulit, dan infeksi saluran pernapasan akut. Berikut penjelasannya.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Penyakit DBD kerap mengalami kenaikan di musim hujan dan pancaroba.
Pasalnya, jentik-jentik nyamuk demam berdarah banyak berkembangbiak pada genangan air.
Gejala umum demam berdarah yaitu kenaikan suhu tubuh atau demam mendadak, muncul ruam atau bintik-bintik merah di kulit, nyeri di sekujur tubuh, sakit kepala, dan trombosit turun.
Diare adalah gangguan pencernaan yang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, dewasa, dan lansia.
Ciri-ciri banjir yaitu buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari, tekstur feses encer, nyeri dan kram perut, lemas, dan sakit kepala.
Penyebab diare umumnya karena makanan yang terkontaminasi atau mengandung bakteri, virus atau parasit.
Keadaan air tanah yang kotor setelah banjir juga bisa memicu banjir. Terlebih jika air tersebut terminum atau digunakan untuk mengolah makanan.
Baca juga: 7 Penyakit Menular yang Rawan Menyerang di Musim Banjir
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira yang ditularkan oleh hewan, seperti tikus, sapi, babi, dan anjing.
Individu dapat terserang leptospirosis, jika terkena urin hewan tersebut atau kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
Genangan air di musim penghujan juga perlu diwaspadai karena bisa menjadi tempat bakteri Leptospira berkembang biak dan akhirnya memicu penyebaran leptospirosis.