Penelitian kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada (UGM), University of Queensland (UQ) di Australia, Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health (JHSPH) di Amerika Serikat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Hasanuddin (Unhas) menunjukkan bahwa gangguan jiwa yang paling banyak diderita remaja adalah gangguan kecemasan (gabungan antara fobia sosial dan gangguan kecemasan umum) sebesar 3,7 persen, disusul gangguan depresi mayor (1 persen), gangguan perilaku (0,9 persen), serta PTSD dan ADHD (keduanya 0,5 persen).
Intinya, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, bangsa Indonesia tidak dapat mengabaikan potensi terjadinya gangguan kesehatan mental dalam berbagai bentuknya.
Indonesia Emas 2045 hanya dapat dicapai dan dipertahankan oleh sumber daya manusia Indonesia yang secara fisik kuat serta dalam kategori kesehatan mental, merupakan individu yang mampu melakukan coping dengan positif dan sehat, terhadap semua tantangan kehidupan.
Masalah dan tekanan-tekanan akan tetap ada dalam kehidupan seseorang, tidak ada suatu masyarakat pun di dunia ini yang individu-individunya betul-betul terbebas 100 persen gangguan penyakit mental.
Oleh karena itu, sistem kesehatan nasional, pendidikan dan keluarga merupakan benteng terdepan dalam menjamin bahwa di masa Indonesia Emas 2045, bangsa ini mampu mengendalikan masalah-masalah gangguan kesehatan mental dan memberikan jalan atau solusi yang secara terang benderang akan membantu setiap insan Indonesia mencapai kesehatan mental yang prima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.