Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2024, 09:00 WIB
Rini Agustin,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makan gorengan saat berbuka puasa menjadi tradisi tak tertulis bagi umat Muslim di Indonesia. Dengan rasa gurih dan renyah, gorengan menjadi jadi salah satu menu takjil yang paling laris diburu.

Namun, mengonsumsi gorengan berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh, salah satunya bisa meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itu penderita diabetes yang sedang berpuasa sebaiknya menghindari gorengan saat sahur dan berbuka.

Menurut penjelasan dr.Rudy Kurniawan SP.PD, diabetes bukan hanya terjadi karena asupan berlebih makanan manis, tapi juga gorengan.

“Sebaiknya bagi pengidap diabetes, hindari konsumsi gorengan terlalu banyak karena mengandung lemak trans. Kombinasi minyak goreng dan karbohidrat meningkatkan kadar gula darah,” ucapnya dalam acara puncak program #BeatDiabetes2024 yang diadakan oleh Tropicana Slim, Sabtu (23/3/2024).

Gorengan mengandung kadar lemak tinggi sehingga juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Selain itu, konsumsi gorengan yang terlalu banyak bisa meningkatkan kadar kolesterol pada tubuh.

Baca juga: Diabetes Tak Terkontrol Dapat Mengakibatkan Gagal Ginjal

Pemantauan kesehatan dan asupan makanan

Sebelum berpuasa, penderita diabetes sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter dan melakukan pemantauan kesehatan beberapa minggu sebelumnya.

Jika hasil penelaian menunjukkan risiko rendah untuk berpuasa, maka penderita diabetes boleh berpuasa. Walau begitu, asupan makanan dan minuman tetap perlu dijaga.

Penderita diabetes juga perlu membatasi makanan dan minuman manis. Sebagai gantinya, konsumsi takjil yang lebih bernutrisi seperti buah potong, sup dan air putih.

”Contoh menu berbuka puasa yang disarankan antara lain air putih, susu, buah dan sayur, menu sup dengan kacang-kacangan atau kaldu. Secara keseluruhan, juga tetap perlu mempertimbangkan porsi makan dan juga kandungan gula agar tidak berlebihan dan meningkatkan kadar gula darah,” ucap dr.Rudy.

Baca juga: Apakah Boleh Makan Gorengan Saat Sahur? Ini Penjelasannya...

Berbuka puasa dengan kurma sebanyak 3 atau 5 butir juga dianjurkan. Kurma merupakan makanan yang memiliki indeks glikemik yang sedang hingga rendah, sehingga tidak membuat gula darah naik signifikan.

Selain perlu memperhatikan dari segi asupan bagi penderita diabetes, dr. Rudy menegaskan pentingnya memperhatikan kualitas tidur seperti durasi dan waktu tidur, utamanya jangan tidur setelah sahur.

"Durasi dan waktu tidur berpengaruh. Jadi, paling ideal sebenarnya setelah makan jangan langsung tidur, minimal dua sampai empat jam setelah makan," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa tidur langsung setelah sahur dapat mengganggu sistem pencernaan dan berpotensi menimbulkan gangguan seperti GERD dan masalah lambung lainnya.

"Selain masalah gula, nanti muncul penyakit yang lain. Jadi, mungkin setelah makan atau setelah sahur bisa aktivitas dulu yang ringan habis itu lanjutkan tidur," tuturnya.

Baca juga: Cara Meredakan Kram Perut Setelah Makan Selama Puasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau