Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandungan Pepaya dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Kompas.com - 26/03/2024, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang membantu mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas dan stres oksidatif, yang dapat membentuk senyawa penyebab kanker.

Tinjauan literatur tahun 2021 yang diterbitkan di Antioxidants menyimpulkan bahwa makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin C dapat memainkan peran penting dalam mencegah dan mengatasi kanker.

Selain itu, daging pepaya mendapatkan warna oranye cerah dari fitonutrien yang disebut likopen, yang memiliki sifat anti kanker, menurut penelitian tahun 2021 yang diterbitkan di Molecules.

Baca juga: Kandungan Kurma dan Manfaatnya untuk Kesehatan

  • Melancarkan pencernaan

Tetap terhidrasi dan mendapatkan asupan serat yang cukup adalah cara untuk melancarkan pencernaan.

Air dalam kandungan pepaya mencapai 88 persen. Buah ini juga mengandung serat.

Makan pepaya adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kesehatan pencernaan, meringankan sembelit dan mengurangi kembung.

Serat dalam pepaya juga komponen penting untuk menurunkan risiko kanker usus besar.

  • Menjaga kesehatan mata

Beta karoten termasuk dalam kandungan pepaya. Senyawa ini adalah bentuk vitamin A.

Vitamin A sangat penting untuk mendukung penglihatan yang baik.

Wortel adalah sumber vitamin A yang populer, tetapi penelitian menunjukkan beta karoten dalam pepaya tiga kali lebih banyak dibandingkan dalam wortel maupun tomat.

Bagi orang-orang dengan tahap awal degenerasi makula terkait usia, asupan beta karoten yang cukup dapat mengurangi risiko dan tingkat keparahan perkembangan penyakit mata.

Baca juga: Kandungan Semangka dan Manfaatnya untuk Kesehatan

  • Menjaga kesehatan jantung

Manfaat buah pepaya juga termasuk menjaga kesehatan jantung karena kandungan seratnya.

Mengonsumsi cukup serat (terutama melalui buah-buahan dan sayur-sayuran) menurunkan risiko penyakit jantung.

Serat juga meningkatkan rasa kenyang, yang dapat membantu pengelolaan berat badan yang sehat.

Obesitas adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau