Ketika hati dipenuhi lemak berkadar tinggi, timbul keluhan berupa rasa tidak nyaman, begah, bahkan mual.
Keadaan seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit sirosis, bahkan kanker hati.
Tingginya kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak karena kurangnya asupan oksigen dan darah.
Baca juga: Sayur Apa untuk Menurunkan Kolesterol yang Aman Dikonsumsi?
Kondisi ini yang menyebabkan seseorang mengalami gejala melemahnya salah satu sisi tubuh, muntah menyemprot, atau sakit kepala yang hebat.
Gejala kolesterol tinggi juga bisa berupa kram di beberapa bagian tubuh pada malam hari saat terbangun dari tidur.
Kram dapat terjadi pada tumit, telapak kaki, dan lainnya. Rasa nyeri itu akan hilang saat tubuh digerakkan.
Disfungsi ereksi (DE) atau juga dikenal impotensi, terjadi ketika pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk kepuasan seksual kedua pasangan.
Plak yang terbentuk akibat kolesterol tinggi tidak hanya membuat dada terasa nyeri, tetapi juga menyebabkan disfungsi ereksi.
Kondisi ini terjadi akibat aliran darah yang menuju ke penis terhambat oleh plak tersebut.
Baca juga: 8 Obat Kolesterol Alami yang Bisa Dicoba, Termasuk Bawang Putih
Xanthoma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan penumpukan lemak sehingga membentuk benjolan-benjolan kecil (papula).
Kondisi ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering di persendian, khususnya lutut dan siku.
Selain akibat kadar kolesterol yang tinggi, xanthoma juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti diabetes, hipotiroidisme, kolestasis, sindrom nefrotik, dan penyakit hematologi.
Stres merupakan salah satu gejala kolesterol tinggi. Pasalnya, saat kadar kolesterol jahat dalam otak terlalu tinggi, dapat mengakibatkan gangguan pada kemampuan otak untuk mengatur emosi.
Sehingga, saat kadar kolesterol tinggi, berisiko mengalami stres. Bahkan yang lebih parahnya dapat menyebabkan depresi hingga alzheimer.
Baca juga: Apakah Buah Pisang Dapat Menurunkan Kolesterol?
Selain menurunkan kadar kolesterol, kemampuan dalam mengendalikan stres juga dibutuhkan dalam hal ini.
Binge eating disorder (BED) merupakan penyimpangan perilaku makan, di mana penderitanya sering makan dalam jumlah yang sangat banyak dan sulit menahan dorongan untuk makan.
Binge eating dapat menyebabkan kenaikan berat badan terlebih jika asupan kalori dan jenis makanan yang dikonsumsi tidak diperhatikan.
Kenaikan berat badan yang tidak sehat ini dapat menyebabkan kenaikan kadar kolesterol. Gejala yang satu ini seharusnya cukup mudah untuk disadari.
Maka dari itu, saat kolesterol sedang kambuh, atau untuk mencegahnya kambuh kembali, usahakan menjaga asupan makanan sehat saat Lebaran serta lebih rajin melakukan aktivitas fisik, minimal 2-3 kali seminggu.
Baca juga: Olahraga Apa yang Cepat Menurunkan Kolesterol Tinggi? Ini 6 Daftarnya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.