Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam di Malam Hari Gejala Sakit Apa? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 28/05/2024, 19:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Demam yang terjadi pada malam hari bisa mengakibatkan seseorang susah tidur, terlebih jika disertai dengan nyeri otot dan sakit kepala. Lantas, demam di malam hari gejala sakit apa?

Demam di malam hari terjadi karena fungsi hipotalamus yang meningkat. Kondisi ini juga bisa menandakan masalah kesehatan tertentu.

Untuk mengetahui demam di malam hari gejala sakit apa, simak penjelasan berikut.

Baca juga: 9 Penyebab Anak Demam Hanya di Kepala, Termasuk Pneumonia

Demam di malam hari gejala sakit apa?

Dikutip dari Tua Saude, demam di malam hari biasanya terjadi karena meningkatnya fungsi hipotalamus di otak pada malam hari.

Hipotalamus merupakan bagian otak yang bertugas memproduksi hormon yang mengatur suhu tubuh.

Hipotalamus menjadi lebih aktif di malam hari, yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu tubuh saat Anda sedang tidur.

Fungsi metabolisme juga dapat memengaruhi suhu tubuh sehingga memicu demam dan pengeluaran keringat.

Demam di malam hari umumnya bukan gejala masalah kesehatan yang serius. Kondisi ini biasanya berhubungan dengan infeksi, seperti batuk pilek dan radang tenggorokan.

Namun jika Anda mengalami demam lebih dari tiga hari dan memiliki suhu tubuh 39 derajat atau lebih, Anda perlu segera ke dokter untuk mengalani pemeriksaan.

Demam di malam hari bisa menjadi gejala sakit serius, seperti Covid-19, HIV, TBC, hepatitis, dan kanker.

Selain itu, demam pada malam hari dapat menjadi tanda kekambuhan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan penyakit Crohn.

Baca juga: Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Kejang Demam?

Dilansir dari Healthline, demam di malam hari dan kembali ke suhu badan normal saat siang juga bisa menjadi tanda alergi terhadap udara atau kondisi di dalam ruangan.

Alergen atau zat pemicu alergi dalam ruangan, seperti debu dan jamur bisa mengakibatkan demam, disertai sesak napas, batuk, pilek, dan bersin.

Untuk mengatasi kondisi ini, Anda dapat menggunakan alat pembersih atau pelembap udara atau humidifier.

Pastikan pula untuk rutin mengganti sprei, tirai, serta membersihkan AC, kipas, angin, dan benda lain di kamar.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau