KOMPAS.com - Demam yang terjadi pada malam hari bisa mengakibatkan seseorang susah tidur, terlebih jika disertai dengan nyeri otot dan sakit kepala. Lantas, demam di malam hari gejala sakit apa?
Demam di malam hari terjadi karena fungsi hipotalamus yang meningkat. Kondisi ini juga bisa menandakan masalah kesehatan tertentu.
Untuk mengetahui demam di malam hari gejala sakit apa, simak penjelasan berikut.
Baca juga: 9 Penyebab Anak Demam Hanya di Kepala, Termasuk Pneumonia
Dikutip dari Tua Saude, demam di malam hari biasanya terjadi karena meningkatnya fungsi hipotalamus di otak pada malam hari.
Hipotalamus merupakan bagian otak yang bertugas memproduksi hormon yang mengatur suhu tubuh.
Hipotalamus menjadi lebih aktif di malam hari, yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu tubuh saat Anda sedang tidur.
Fungsi metabolisme juga dapat memengaruhi suhu tubuh sehingga memicu demam dan pengeluaran keringat.
Demam di malam hari umumnya bukan gejala masalah kesehatan yang serius. Kondisi ini biasanya berhubungan dengan infeksi, seperti batuk pilek dan radang tenggorokan.
Namun jika Anda mengalami demam lebih dari tiga hari dan memiliki suhu tubuh 39 derajat atau lebih, Anda perlu segera ke dokter untuk mengalani pemeriksaan.
Demam di malam hari bisa menjadi gejala sakit serius, seperti Covid-19, HIV, TBC, hepatitis, dan kanker.
Selain itu, demam pada malam hari dapat menjadi tanda kekambuhan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan penyakit Crohn.
Baca juga: Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Kejang Demam?
Dilansir dari Healthline, demam di malam hari dan kembali ke suhu badan normal saat siang juga bisa menjadi tanda alergi terhadap udara atau kondisi di dalam ruangan.
Alergen atau zat pemicu alergi dalam ruangan, seperti debu dan jamur bisa mengakibatkan demam, disertai sesak napas, batuk, pilek, dan bersin.
Untuk mengatasi kondisi ini, Anda dapat menggunakan alat pembersih atau pelembap udara atau humidifier.
Pastikan pula untuk rutin mengganti sprei, tirai, serta membersihkan AC, kipas, angin, dan benda lain di kamar.
Sementara itu, sebagian orang mungkin pernah merasakan demam yang meningkat pada malam hari.
Demam yang lebih tinggi di malam hari adalah efek dari penurunan hormon kortisol.
Untuk diketahui, kadar kortisol lebih tinggi di siang hari dan melandai pada sore hingga malam.
Baca juga: Minum Apa agar Demam Pada Anak Cepat Turun? Berikut 3 Daftarnya...
Ketika kadar kortisol turun di malam hari, sistem kekebalan tubuh akan lebih aktif dalam melawan penyakit atau infeksi. Itu sebabnya, demam melonjak pada malam hari.
Peningkatan suhu tubuh pada malam hari juga menjadi tanda proses anti-inflamasi merespons keberadaan bakteri, virus, atau mirkoba lain pada tubuh.
Kenaikan suhu tubuh di malam hari karena penyakit tertentu bisa menyebabkan penderitanya susah tidur, gelisah, pegal-pegal atau nyeri otot, dan masalah kesehatan lainnya.
Padahal, istirahat malam yang cukup adalah kunci utama agar penyakit cepat sembuh.
Selama tidur, protein dan antibodi untuk melawan infeksi juga dilepaskan ke seluruh ubuh.
Karena itu, Anda dapat mencoba meredakan demam di malam hari dengan cara berikut agar dapat tidur cukup.
Jika setelah mencoba tips di atas demam tak kunjung turun dan masih merasakan keluhan lain, segeralah mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Baca juga: Apakah Demam pada Anak Bisa Menular? Begini Penjelasannya...