Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi jika Hati Mengalami Kerusakan? Berikut Ulasannya...

Kompas.com - 29/05/2024, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Hati memiliki banyak fungsi. Jika mengalami kerusakan, akan banyak dampak bagi kesehatan.

Mengutip Cleveland Clinic, hati adalah organ dalam terbesar yang melakukan ratusan fungsi yang diperlukan untuk keberlangsungan hidup manusia.

Baca juga: Apa Ciri-ciri Kerusakan Hati? Berikut Ulasannya...

Beberapa fungsi hati meliputi:

  • Membersihkan zat berbahaya dari darah, seperti racun atau obat yang overdosis
  • menghilangkan sel darah merah yang sudah tua
  • Menghasilkan protein dan hormon
  • Memproduksi cairan empedu
  • Menyimpan glikogen (sumber energi) dan vitamin untuk digunakan nanti.

Sementara itu, banyak hal pula yang bisa mengganggu fungsi hati tersebut.

Baca juga: Apa Komplikasi Akibat Gagal Hati? Ini Penjelasannya...

Penyakit dan gaya hidup tertentu dapat merusak hati hingga organ ini tidak berfungsi dengan benar.

Misalnya, hepatitis, kanker hati, penyakit autoimun (seperti hepatitis autoimun), dan kebanyakan konsumsi alkohol atau makanan berlemak.

Baca terus artikel ini untuk selanjutnya mengetahui mengenai dampak kerusakan hati.

Baca juga: Apa yang Dirasakan jika Memiliki Penyakit Hati yang Sudah Parah?

Apa yang terjadi jika hati mengalami kerusakan?

Dikutip dari MSD Manuals, banyak dampak yang terjadi, jika hati rusak.

Anda akan mengalami dampak gangguan fungsi hati, yang meliputi berikut:

  • Hati tidak dapat lagi memproses bilirubin (produk limbah yang terbentuk ketika sel darah merah tua dipecah) secara memadai sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh. Bilirubin kemudian menumpuk di darah dan disimpan di kulit. Hasilnya adalah penyakit kuning;
  • Hati tidak dapat lagi mensintesis cukup protein yang membantu pembekuan darah. Akibatnya timbul kecenderungan memar dan berdarah (koagulopati);
  • Tekanan darah di pembuluh darah yang membawa darah dari usus ke hati sering kali sangat tinggi. Kondisi ini disebut hipertensi portal;
  • Cairan bisa menumpuk di dalam perut, sehingga perut tampak membesar tidak wajar (asites);
  • Fungsi otak mungkin memburuk karena hati tidak dapat mengeluarkan zat-zat beracun seperti biasanya dan zat-zat ini menumpuk di dalam darah. Gangguan ini disebut ensefalopati hepatik;
  • Vena baru (varises/pembuluh darah kolateral) yang melewati hati dapat terbentuk. Vena baru ini sering terbentuk di kerongkongan (Varises esofagus) dan lambung (varises lambung). Mereka bisa membesar dan memutar. Pembuluh darah ini juga rapuh dan rentan terhadap pendarahan;
  • Kerusakan ginjal terjadi pada sebagian orang dengan gagal hati. Gagal hati yang berujung pada gagal ginjal disebut sindrom hepatorenal;
  • Kerusakan sistem kekebalan tubuh yang meningkatkan risiko infeksi;
  • Penderita kerusakan hati mungkin memiliki kelainan metabolisme, seperti kadar kalium yang rendah dalam darah (hipokalemia) atau kadar gula darah yang rendah (hipoglikemia).

Baca juga: 4 Gaya Hidup yang Bisa Jadi Penyebab Timbulnya Penyakit Hati

Jika Anda mengalami dampak gangguan fungsi hati seperti di atas, Anda membutuhkan perawatan medis.

Perawatan biasanya melibatkan pengendalian konsumsi protein, membatasi natrium dalam makanan, menghindari alkohol sepenuhnya, dan mengobati penyebab kerusakan hati.

Jika kerusakan hati sudah parah, Anda membutuhkan transplantasi hati.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Hati yang Sudah Parah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau