KOMPAS.com - Beberapa orang memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder.
Kecemasan yang sesekali muncul terhadap masalah kehidupan adalah hal yang normal.
Namun mengutip Cleveland Clinic, gangguan kecemasan adalah salah satu masalah kesehatan mental, di mana penderitanya memiliki rasa cemas yang kuat, tidak mudah hilang, hingga memengaruhi kondisi fisiknya.
Baca juga: Penyebab Gangguan Kecemasan yang Bisa karena Penyakit Fisik
Jika rasa cemas muncul, orang dengan gangguan kecemasan biasanya akan mengalami jantung berdebar kencang dan berkeringat.
Masalah kesehatan mental ini terjadi ketika kecemasan mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitas normal.
Orang tersebut juga selalu bereaksi berlebihan ketika ada sesuatu yang memicu emosinya dan orang lain tidak dapat mengontrolnya.
Gangguan mental ini lebih mungkin terjadi pada sesorang yang memiliki faktor risikonya.
Baca terus artikel ini untuk mengatahui beberapa faktor risiko gangguan kecemasan.
Baca juga: Tanda-tanda Gangguan Kecemasan yang Perlu Diketahui
Mengutip WebMD, orang-orang yang memiliki faktor risiko di bawah ini berisiko mengalami anxiety disorder:
Anda lebih mungkin mengalami gangguan kecemasan jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tersebut.
Namun, para ilmuwan belum menemukan “gen kecemasan”. Jadi, hanya karena Anda mempunyai orang tua atau kerabat dekat yang memiliki masalah kesehatan mental ini, bukan berarti Anda akan mendapatkannya juga.
Baca juga: 4 Komplikasi PTSD, Bisa Gangguan Suasana Hati dan Kecemasan
Jika Anda kehilangan orang tua atau mereka pergi jauh dari rumah sebelum Anda berusia 18 tahun, kemungkinan besar Anda akan mengalami kecemasan.
Masalah keluarga lainnya, seperti kekerasan, alkoholisme, dan pelecehan seksual juga dapat menyebabkan seseorang menderita gangguan kecemasan.
Semakin banyak Anda memiliki pengalaman yang menyebabkan tingkat stres tinggi sebelum usia 21 tahun, semakin besar risiko Anda menderita gangguan kecemasan.
Trauma ini bisa berasal dari pengalaman Anda mengalami kekerasan fisik atau pelecehan seksual.
Stres ini bisa berkembang dalam bentuk gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Jika dokter memberi tahu bahwa Anda mengalami depresi, kemungkinan besar Anda juga mengalami beberapa jenis gangguan kecemasan.
Baca juga: 6 Cara Mudah Mengontrol Gangguan Kecemasan
Lingkungan yang penuh tekanan seperti zona perang atau ruang kerja dengan aktivitas tinggi dapat menimbulkan gangguan kecemasan, jika Anda berada di sana dalam jangka waktu lama.
Kekhawatiran yang terus-menerus terhadap penyakit serius, masalah keuangan, pekerjaan, atau penderitaan orang-orang terkasih juga dapat menyebabkan gangguan ini.
Memiliki kepribadian tertentu cenderung berisiko terkena anxiety disorder lebih besar.
Kepribadian yang rentan ini, seperti sangat pemalu di lingkungan sosial, sangat sensitif terhadap kritikan, fokus terhadap detail, dan orang dengan prinsip moral yang kaku.
Terkadang kepribadian ini cukup serius hingga bisa dianggap sebagai gangguan kepribadian.
Seseorang tiga kali lebih mungkin menyalahgunakan obat-obatan atau alkohol, jika memiliki gangguan kecemasan.
Seseorang mungkin menggunakan alkohol atau obat-obatan untuk mengurnagi stres dalam situasi sosial yang tidak nyaman.
Sementara, penyalahgunaan ini dapat menimbulkan rasa malu, masalah pribadi, dan masalah lain yang menimbulkan kecemasan.
Baca juga: 3 Perbedaan Panic Attack dan Anxiety yang Sekilas Mirip
Gangguan kecemasajuga sering kali muncul karena seseorang menderita beberapa penyakit kronis, seperti:
Meski gangguan kecemasan bisa terjadi pada siapa saja, masalah kesehatan mental ini lebih sering terjadi pada wanita.
Dikutip dari Cleveland Clinic, hal ini mungkin disebabkan oleh hormon wanita, terutama yang berfluktuasi sepanjang bulan.
Hormon testosteron juga mungkin berperan, karena pria memiliki lebih banyak hormon testosteron dan hal ini dapat meredakan kecemasan.
Dokter mendiagnosis wanita dua kali lebih banyak dengan gangguan kecemasan umum, gangguan panik, dan fobia spesifik, seperti takut terbang atau takut di tempat umum yang ramai.
Demikianlah sejumlah faktor risiko gangguan kecemasan. Jika Anda memiliki faktor risiko tersebut dan menunjukkan gejala anxiety disorder, Anda perlu berkonsultasi ke psikolog atau psikiater.
Baca juga: Kenali Apa Itu Anxiety dan Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.