Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdosni: Pencegahan Migrain Penting untuk Meningkatkan Produktivitas

Kompas.com - 04/07/2024, 11:06 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Migrain adalah nyeri pada satu sisi kepala yang terasa berdenyut dan bukan suatu penyakit biasa.

Berdasarkan studi Global Burden of Disease 2019, migrain menempati urutan nomor dua sebagai penyakit penyebab disabilitas tertinggi di dunia baik bagi pria maupun wanita.

Baca juga: Kenali 4 Tahapan Migrain dan Gejalanya

Dalam Acara Puncak Bulan Kesadaran Migrain yang digelar Perdosni dan Pfizer dengan diskusi edukatif bertajuk “Ambil Kendali, Atasi Migrain”, Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni) menekankan pentingnya pencegahan sakit atau nyeri pada satu sisi kepala yang terasa berdenyut (migrain) untuk dapat meningkatkan produktivitas masyarakat.

"Sosialisasi pencegahan sangat penting bagi masyarakat, bagi tenaga kerja, karyawan, lingkungan, dan keluarga supaya mereka aware dan mencari pertolongan yang tepat sehingga dapat meningkatkan produktivitas," kata Ketua Perdosni Dr. dr. Dodik Tugasworo P, Sp.N. Subsp.NIOO(K), MH.

Dalam penanggulangan penyakit migrain, Dr. Dodik berharap kedepannya, pemerintah dapat turut mendorong pelaksanaan deteksi dini migrain, serta meningkatkan kemampuan dokter pada layanan primer dalam melaksanakan deteksi migrain, serta lingkungan yang suportif pada penyandang migrain.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pokja Nyeri Kepala PERDOSNI dr. Devi Ariani Sudibyo, Sp.N(K) dalam paparannya yang bertajuk “Lanskap dan Diagnosis Migrain di Indonesia” menjelaskan bahwa migrain diderita lebih dari 1 miliar orang di dunia.

Angka insiden migrain secara global berkisar pada 8.1 per 1000 orang per tahun. Migrain lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan pria dengan rasio 3:1. Di Indonesia, prevalensi migrain berkisar antara 11.000 – 12.000 per 100.000 jiwa.

Ia juga menjelaskan bahwa migrain dipengaruhi faktor genetik, terutama pada jenis migrain dengan aura.

Baca juga: Waspada Migrain di Tempat Kerja, Simak Penanganannya Menurut Dokter

dr. Isti Suharjanti memberi pemaparan di acara webinar migrain yang digelar Perdosni dan PfizerSarah/Emerson Asia Pacific dr. Isti Suharjanti memberi pemaparan di acara webinar migrain yang digelar Perdosni dan Pfizer
Dalam diskusi bertajuk “Tatalaksana Migrain Komprehensif dan Terkini”, dr. Isti Suharjanti, Sp.N(K) dari PERDOSNI menjelaskan bahwa migrain adalah kondisi yang seringkali disalahpahami dan dapat berdampak signifikan pada semua aspek kehidupan, termasuk kemampuan untuk bekerja, hubungan sosial, dan kesehatan mental.

“Oleh sebab itu, sangatlah penting bagi penyandang migrain mengembangkan strategi sesuai kondisinya untuk mencegah migrain atau mengelola gejala secara lebih baik saat serangan muncul,” jelas dr. Isti Suharjanti.

Penyebab migrain antara lain perubahan hormonal, stres, konsumsi makanan tertentu, seperti keju, alkohol, kafein, pola makan dan istirahat tidak teratur, bau yang menyengat, cahaya terang, konsumsi terlalu banyak obat, dll.

Saat mengalami serangan, ada dua pilihan pengobatan migrain yang dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu untuk meredakan sakit dan mencegah serangan kembali.

“Ada pengobatan untuk menghentikan rasa sakit dan pengobatan untuk mencegah serangan migrain dengan menghentikan sinyal rasa sakit dan pembengkakan pembuluh darah,” ungkap dr. Isti Suharjanti.

Baca juga: Ahli Jelaskan 2 Jenis Migrain yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau