Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salad Belum Tentu Lebih Menyehatkan Dibanding Sandwich

Kompas.com - 05/07/2024, 10:24 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Foxnews

KOMPAS.com – Ketika dihadapkan pada dua pilihan makanan yang lebih sehat, kebanyakan orang akan menjawab salad dibandingkan sandwich alias roti isi. Padahal, jawabannya tak sesederhana itu.

Faktanya, kedua jenis makanan tersebut bisa sama-sama menyehatkan atau pun tidak menyehatkan, tergantung pada bahan-bahannya.

“Pastikan sandwich kita berisi sumber nutrisi seperti sayuran, roti tinggi serat, dan juga lemak sehat,” kata pakar gizi Vanessa Imus, dalam wawancara dengan Fox News Digital.

Menurutnya, sandiwch bukan pilihan yang menyehatkan jika mengandung daging yang diproses dan tinggi lemak, keju berlebihan atau saus krim yang kental.

Kebanyakan orang memang lebih memilih salad sebagai opsi yang sehat karena ingin menghindari karbohidrat.

“Selama ini karbohidrat dimusuhi dalam berbagai metode diet, membuat banyak orang percaya bahwa menghindari roti, termasuk sandwich, sangat penting dalam pola makan sehat,” kata ahli gizi Nikki Kuhlmann.

Baca juga: 10 Salad Buah Terbaik di Dunia Versi Taste Atlas, Ada dari Indonesia?

Memang konsumsi karbohidrat terlalu sering bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan juga jika dikonsumsi dalam jumlah banyak. Walau begitu, tidak semua karbohidrat sama.

Sebagai contoh adalah serelia utuh yang bisa menjadi sumber karbohidrat sehat dan mengandung banyak nutrisi.

Salad dengan isian berupa sayuran berdaun hijau, buah berwarna, atau protein tanpa lemak, ditambah sedikit saus rendah kalori, jelas adalah pilihan sehat.

Sebaliknya, salad yang terdiri dari protein yang digoreng, diselimuti dengan dressing krim tinggi lemak, tidak sesehat yang kita bayangkan.

“Agar sandwich yang kita asup bisa jadi sumber nutrisi sehat, pastikan kita mengisinya dengan protein, lemak sehat, sayuran, dan karbohidrat kompleks,” kata Kuhlmann.

Hindari tambahan tinggi kalori pada roti isi kita, misalnya keju, sosis, atau bacon.
Saat memesan di restoran, jangan lupa untuk memperhatikan porsinya. Terkadang salad dihidangkan dalam jumlah besar dengan topping tinggi kalori. Hindari pula salad yang isianya lebih banyak pasta, kentang, dan mengandung topping berlemak dan digoreng.

Menurut Kuhlmann, sandwich seringkali lebih mengenyangkan dan kombinasi antara tekstur dan rasanya membuat kita merasa lebih puas setelah mengasupnya. Kita pun cenderung tidak ingin makan terlalu banyak.

“Kombinasi antara protein, serat dari roti serelia utuh, dan lemak sehat, bisa membuat perut kenyang lebih lama dibandingkan dengan salad rendah lemak dan rendah protein,” katanya.

Baca juga: Protein Hewani atau Nabati, Mana yang Lebih Bagus untuk Makan Siang?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com