Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2024, 20:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Makanan yang kita konsumsi sehari-hari bisa menjadi penyebab trigliserida tinggi yang membahayakan tubuh.

Jenis makanan yang mengakibatkan kenaikan kadar trigliserida dalam darah, yaitu yang mengandung lemak, gula, karbohidrat kompleks, pati, serta alkohol berlebihan.

Untuk mengetahui lebih lanjut trigliserida tinggi karena makan apa saja, simak ulasan berikut.

Baca juga: Trigliserida Tinggi Apa yang Dirasakan? Berikut 14 Gejalanya

Trigliserida tinggi karena makan apa?

Trigliserida adalah lemak yang disimpan dalam sel-sel lemak atau adipose. Trigliserida berasal dari kalori pada makanan yang kita konsumsi.

Trigliserida sebenarnya berfungsi sebagai cadangan energi bagi tubuh saat sumber utamanya, yaitu glukosa telah habis terpakai.

Namun, konsumsi makanan tertentu dapat menyebabkan penumpukan kadar trigliserida yang dapat menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit kardiovaskular.

Disarikan dari Verywell Health dan Healthline, berikut makanan penyebab trigliserida tinggi:

  • Lemak jenuh

Makanan penyebab trigliserida tinggi yang pertama yaitu lemak jenuh.

Lemak jenuh dapat ditemukan dalam makanan yang digoreng, daging merah, kulit ayam, kuning telur, produk susu tinggi lemak, mentega, lemak babi, margarin, dan makanan cepat saji.

Seseorang yang sudah memiliki trigliserida tinggi sebaiknya mengonsumsi produk rendah lemak, seperti dada ayam tanpa kulit, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak zaitun.

Baca juga: Trigliserida Tinggi Obatnya Apa? Berikut 5 Daftarnya

  • Lemak trans

Lemak trans adalah lemak terhidrogenasi yang ditemukan dalam beberapa makanan kemasan dan gorengan.

Lemak trans alami dapat ditemukan dalam jumlah kecil pada daging sapi, kambing, dan produk dairy, seperti susu atau keju.

Sementara, lemak trans buatan dapat diproduksi oleh industri pangan dengan menambahkan zat hidrogen pada minyak sayur atau minyak goreng.

Perlu diketahui, WHO dan Kementerian Kesehatan Indonesia telah menyerukan untuk mengeliminasi atau melarang peredaran minyak trans.

Hal itu karena konsumsi lemak trans secara signifikan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan berkontribusi terhadap sekitar 500.000 kematian akibat penyakit jantung koroner secara global setiap tahunnya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau