Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Harus Dilakukan jika Trigliserida Tinggi? Ini Kata Dokter...

Kompas.com - 20/07/2024, 06:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Trigliserida adalah lipid atau lemak yang berguna untuk energi cadangan dan menjadi bantalan atau pelindung untuk tulang dan organ vital, seperti kelenjar susu, jantung, serta ginjal dari cedera dan kerusakan.

Meski begitu, kita perlu menjaga agar kadar trigliserida berada dalam batas normal. Pasalnya, trigliserida tinggi bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti pankreatitis dan penyakit jantung.

Artikel ini akan mengulas mengenai bahaya trigliserida tinggi dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Baca juga: Trigliserida Tinggi karena Makan Apa?

Apa yang harus dilakukan jika trigliserida tinggi?

Secara umum, kadar trigliserida yang normal yaitu di bawah 150 miligram per desiliter (mg/dL).

Dihubungi Kompas.com, Jumat (19/7/2024), dokter spesialis penyakit dalam RS JIH Solo, dr. Ahmad Akbar, Sp. PD, menjelaskan kadar trigliserida dikatakan tinggi jika berada di atas 150 mg/dL.

Trigliserida tinggi tidak selalu menimbulkan gejala. Banyak individu yang baru mengetahui kadar trigliseridanya setelah menjalani tes atau pemeriksaan.

Namun, dalam kasus trigliserida yang sangat tinggi (lebih dari 1000|mg/dL), seseorang bisa mengalami keluhan berupa nyeri dada, mati rasa, pusing, atau kebingungan.

Hal itu karena kadar trigliserida yang terlalu tinggi akan menumpuk menjadi timbunan lemak di dalam pembuluh darah.

Kondisi tersebut mengakibatkan aterosklerosis atau pengerasan dan penyumbatan arteri yang akhirnya membuat suplai darah ke jantung dan otak menjadi tersumbat.

Dikutip dari National Institutes of Health (NIH), kadar trigliserida yang sangat tinggi juga mengakibatkan komplikasi, seperti:

  • Pankreatitis: peradangan pankreas yang ditandai nyeri perut yang muncul tiba-tiba di perut bagian tengah, kanan, atau kiri.
  • Xanthoma: benjolan lemak di bawah kulit, seperti pada mata, siku, lutut, dan bokong.
  • Gangguan penglihatan: penglihatan kabur disertai sakit kepala parah.
  • Masalah neurologis: seperti penurunan fungsi kognitif, mudah lupa, depresi, dan demensia.
  • Hepatosplenomegali (pembengkakan hati dan limpa): ditandai dengan mual muntah, demam, nyeri perut bagian kanan, perut membengkak, gatal-gatal di kulit, urine dan feses berwarna cokelat, buang air besar berwarna seperti tanah liat.
  • Penyakit kardiovaskular: termasuk serangan jantung dan stroke.

Baca juga: Apakah Trigliserida Tinggi Menyebabkan Stroke? Ini Penjelasannya...

Untuk hal yang harus dilakukan jika trigliserida tinggi, dokter Akbar menganjurkan olahraga rutin dan mengatur pola makan.

"Penderita trigliserida tinggi perlu olahraga rutin untuk merai berat badan ideal. Kemudian melakukan diet yang baik, yaitu mengurangi karbohidrat dan gula, batasi konsumsi lemak jenuh, dan hindari konsumsi alkohol," jelas dokter yang juga membuka praktik di Klinik Kasih Ibu Solo tersebut.

Individu dengan trigliserida tinggi sebaiknya juga berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui perawatan dan pengobatan yang sesuai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau