KOMPAS.com - Trigliserida tinggi adalah kondisi saat kadar trigliserida dalam darah melebihi 150 mg/dL. Lantas, apakah trigliserida tinggi menyebabkan stroke?
Ya, triserida tinggi bisa meningkatkan risiko serangan stroke yang membahayakan jiwa.
Hal itu karena penumpukan trigliserida bisa menyumbat pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke otak
Untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara trigliserida dan stroke, simak ulasan berikut.
Baca juga: Trigliserida Tinggi Apa yang Dirasakan? Berikut 14 Gejalanya
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, individu dengan kadar trigliserida yang tinggi mempunyai risiko terkena stroke jenis iskemik.
Pasien atau parsipan dengan kadar trigliserida tinggi berisiko terkena stroke iskemik 2,8 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan pasien yang memiliki kadar trigliserida normal.
Dikutip dari laman RS Siloam, stroke iskemik adalah jenis stroke yang terjadi akibat aliran darah pada pembuluh arteri dalam otak mengalami penyumbatan.
Trigliserida tinggi bisa menyebabkan stroke karena jumlah lipid yang berlebihan mengakibatkan penyumbatan dan pengerasan arteri. Kondisi ini disebut dengan aterosklerosis.
Menurut American Stroke Association, aterosklerosis dapat menghambat aliran darah ke seluruh bagian tubuh, termasuk otak. Kondisi inilah yang kemudian mengakibatkan serangan stroke iskemik.
Ada dua jenis stroke iskemik yang bisa dipicu karena kadar trigliserida yang tinggi, yaitu stroke trombotik dan stroke emboli.
Baca juga: Daun Apa yang Bisa Menurunkan Trigliserida? Berikut 6 Daftarnya
Dikutip dari P2PTM Kemkes, stroke trombotik terjadi ketika bekuan darah atau plak (trigliserida, kolesterol, dan zat lainnya) di pembuluh darah pecah dan membentuk gumpalan darah. Gumpalan ini dapat membesar dan menyumbat aliran darah ke otak.
Sementara, stroke emboli adalah jenis stroke iskemik yang terjadi saat gumpalan darah atau plak yang terbentuk di jantung atau pembuluh arteri besar yang terangkup menuju otak.
Gumpalan darah tersebut bisa menyumbat aliran darah ke otak, sehingga pasokan nutrisi dan oksigen berkurang atau bahkan terhenti. Akibatnya, beberapa sel otak mati.
Perlu diingat juga bahwa risiko stroke pada penderita trigliserida dapat meningkat apabila memiliki kondisi lain, seperti hipertensi dan diabetes.
Setelah mengetahui bahwa trigliserida tinggi bisa menyebabkan stroke, kita dapat lebih waspada dan selalu menerapkan pola hidup sehat agar kadar lemak tetap seimbang.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Trigliserida Tinggi? Ini Kata Dokter...
Menurunkan trigliserida tinggi dapat diupayakan dengan menerapkan gaya hidup sehat, meliputi:
Orang dengan trigliserida tinggi juga dianjurkan konsultasi ke dokter untuk mengetahui perawatan atau obat yang tepat untuk mengatasi kondisinya.
Obat untuk trigliserida tinggi, antara lain statin, fibrat, niacin, dan inhibitor PCSK9.
Baca juga: Trigliserida Tinggi Obatnya Apa? Berikut 5 Daftarnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.