Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Skizofrenia yang Dibedakan dalam Beberapa Fase

Kompas.com - 23/07/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Skizofrenia memiliki gejala yang muncul secara bertahap yang bisa menentukan tingkat keparahan penyakit.

Skizofrenia adalah penyakit mental kronis (jangka panjang) jenis psikosis, yang tidak selalu bisa membedakan antara apa yang nyata dan apa yang hanya di dalam pikiran, seperti yang dikutip dari WebMD.

Baca juga: Apakah Penderita Skizofrenia Bisa Pulih? Ini Penjelasan Psikiater...

Secara umum, gejala skizofrenia meliputi berikut:

  • Halusinasi, di mana seseorang melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada
  • Delusi, di mana seseorang memiliki keyakinan yang tidak berdasarkan kenyataan
  • Pikiran kacau berdasarkan halusinasi atau delusi
  • Kesulitan berbicara dengan jelas
  • Sering berperilaku tanpa tujuan
  • Kesulitan memikirkan informasi atau memperhatikan
  • Kehilangan minat dalam kehidupan sehari-hari
  • Tidak mampu menjaga kebersihan diri
  • Keinginan untuk menghindari orang lain, bahkan teman dan keluarga

Baca juga: Cara Merawat Anggota Keluarga yang Mengidap Skizofrenia

Penderita skizofenia sering kali tidak menyadari bahwa pikirannya telah menyesatkan atau paranoid.

Secara khusus, gejala skizofrenia terdiri dari tiga tahap. Fase awal terjadi saat gejala mulai muncul disebut sebagai prodromal.

Fase kedua adalah tahap aktif, di mana gejala akan sangat terlihat, dan fase ketiga atau terakhir adalah fase residual skizofrenia.

Baca terus artikel ini yang akan menunjukkan sejumlah gejala dari beberapa fase yang perlu diperhatikan untuk menentukan apakah skizofrenia seseorang bertambah parah.

Baca juga: Pemasungan Hanya Bikin Penderita Skizofrenia Sulit Pulih

Fase awal skizofrenia

Dikutip dari Health Central, Christine Crawford, MD, MPH, direktur medis asosiasi untuk National Alliance on Mental Illness (NAMI) mengatakan bahwa gejala prodromal dapat terjadi jauh sebelum seseorang mulai mengembangkan gejala khas (tahap aktif) skizofrenia.

Satu perbedaan utama antara gejala prodromal dan gejala aktif, seperti merasa curiga atau mendengar pesan untuknya, yaitu gejala prodromal tidak tetap.

Pada fase skizofrenia ini, orang lain dapat membujuk orang dengan skizofenia untuk tidak curiga dan mendengarkan suara-suara yang ditujukan kepadanya.

Ketika ide-ide penderita skizofrenia sudah mantap dan tidak dapat diyakinkan bahwa ide-ide tersebut salah, meskipun ada bukti yang cukup, kondisinya kemungkinan telah berkembang melampaui tahap prodromal.

Baca juga: Pemasungan Masih Jadi Cara Penanganan Skizofrenia di Indonesia

Berikut tanda-tanda skizofrenia yang bisa muncul pada fase prodromal, seperti yang dikutip dari Very Well Health:

  • Menarik diri dari kegiatan sosial
  • Isolasi mandiri
  • Meningkatnya kecemasan
  • Kesulitan berkonsentrasi dan gangguan memori
  • Kurangnya motivasi, minat, atau energi
  • Perubahan pada rutinitas normal seseorang
  • Kebersihan berkurang
  • Perubahan dalam pola tidur
  • Meningkatnya sifat mudah tersinggung

Pada fase ini, gejalanya sering kali tidak dikenali sebagai skizofrenia.

Rata-rata, pria biasanya mengalami gejala lebih awal daripada wanita. Usia rata-rata timbulnya gejala pada pria adalah 18 hingga 25 tahun.

Pada wanita, penyakit mental ini paling sering berkembang selama dua rentang usia, yaitu antara 25 hingga 35 tahun atau lebih dari 40 tahun.

Baca juga: Yogyakarta Jadi Provinsi dengan Prevalensi Skizofrenia Terbanyak

Fase aktif skizofrenia

Selama fase kedua, yaitu fase aktif, gejala skizofrenia menjadi lebih parah dan lebih jelas.

Fase aktif dikenali sebagai perkembangan penuh skizofrenia dan gejala psikosis muncul, sehingga dapat lebih mudah didiagnosis sebagai skizofrenia.

Gejala psikosis pada tahap ini sudah bersifat konstan.

Ada tiga jenis gejala utama yang terjadi selama fase aktif skizofrenia, yaitu gejala positif, tidak teroriganisir, dan negatif.

Gejala positif dari fase skizofrenia ini meliputi:

  • Halusinasi visual, auditori (pendengaran), atau taktil (sentuhan). Halusinasi meliputi mendengar suara-suara, melihat orang atau benda, atau merasakan gerakan pada kulit atau bagian dalam tubuh yang sebenarnya tidak ada.
  • Delusi adalah keyakinan yang salah dan menetap yang didasarkan pada pemikiran yang tidak logis dan tidak didasarkan pada kejadian yang sebenarnya. Delusi yang umum termasuk keyakinan tentang pesan rahasia, diawasi atau diikuti, dan ketakutan lainnya.

Mereka yang sudah pada fase ini tidak menyadari sifat aneh dari delusi atau halusinasi mereka, jadi mereka tidak dapat begitu saja dibujuk untuk meninggalkan keyakinan tersebut, seperti yang dikutip dari Health Central.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Menderita Skizofrenia? Ini Penjelasannya...

Gejala tidak terorganisir dari skizofrenia bisa seperti:

  • Pikiran yang tidak teratur, sehingga dapat menyebabkan defisit kognitif, seperti kesulitan berkonsentrasi, gangguan memori, dan masalah perhatian.
  • Ucapan tidak teratur, yang terlihat berupa kalimat-kalimat diucapkan acak, sering kali berpindah dari satu topik ke topik lain, atau dari satu kata ke kata lain tanpa logika atau urutan yang jelas.
  • Perilaku dan gerakan yang tidak teratur, seperti agitasi yang tidak terduga dan perilaku agresif, disorganisasi, gerakan melambat, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Gejala negatif pada fase skizofrenia ini melibatkan tidak adanya interaksi dan fungsi normal, yang meliputi:

  • Kesulitan berbicara
  • Kurangnya ekspresi emosi yang normal
  • Hilangnya keinginan untuk berinteraksi sosial
  • Penurunan keterlibatan dalam aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Apakah Anda Menderita Skizofrenia? Ini Ciri-cirinya...

Fase residual skizofrenia

Fase residual skizofrenia adalah periode waktu ketika fase aktif mulai pulih menuju normal. Ini dapat disebut sebagai fase pemulihan.

Selama fase ini, individu cenderung memiliki energi yang lebih rendah dan motivasi yang lebih rendah.

Beberapa gejala positif dari fase aktif mungkin tetap ada, tetapi gejalanya mulai menyerupai fase prodromal.

Terkadang, delusi atau halusinasi dari fase aktif masih ada, tetapi tidak terlalu parah.

Tanda-tanda skizofrenia pada fase residual meliputi:

  • Kurangnya energi, minat, atau antusiasme
  • Menarik diri secara sosial
  • Pemikiran tidak logis
  • Kurangnya emosi

Gejala dari beberapa fase tersebut dapat menentukan apakah skizofrenia seseorang bertambah parah.

Untuk menangani berbagai gejala skizofrenia, penderita penyakit mental ini membutuhkan tenaga medis profesional dan keluarga yang proaktif mendampingi proses pengobatannya hingga pulih.

Baca juga: Apa Penyebab Pasien Skizofrenia Kambuh dan Bagaimana Mengatasinya?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau