KOMPAS.com - Skizofrenia memiliki gejala yang muncul secara bertahap yang bisa menentukan tingkat keparahan penyakit.
Skizofrenia adalah penyakit mental kronis (jangka panjang) jenis psikosis, yang tidak selalu bisa membedakan antara apa yang nyata dan apa yang hanya di dalam pikiran, seperti yang dikutip dari WebMD.
Baca juga: Apakah Penderita Skizofrenia Bisa Pulih? Ini Penjelasan Psikiater...
Secara umum, gejala skizofrenia meliputi berikut:
Baca juga: Cara Merawat Anggota Keluarga yang Mengidap Skizofrenia
Penderita skizofenia sering kali tidak menyadari bahwa pikirannya telah menyesatkan atau paranoid.
Secara khusus, gejala skizofrenia terdiri dari tiga tahap. Fase awal terjadi saat gejala mulai muncul disebut sebagai prodromal.
Fase kedua adalah tahap aktif, di mana gejala akan sangat terlihat, dan fase ketiga atau terakhir adalah fase residual skizofrenia.
Baca terus artikel ini yang akan menunjukkan sejumlah gejala dari beberapa fase yang perlu diperhatikan untuk menentukan apakah skizofrenia seseorang bertambah parah.
Baca juga: Pemasungan Hanya Bikin Penderita Skizofrenia Sulit Pulih
Dikutip dari Health Central, Christine Crawford, MD, MPH, direktur medis asosiasi untuk National Alliance on Mental Illness (NAMI) mengatakan bahwa gejala prodromal dapat terjadi jauh sebelum seseorang mulai mengembangkan gejala khas (tahap aktif) skizofrenia.
Satu perbedaan utama antara gejala prodromal dan gejala aktif, seperti merasa curiga atau mendengar pesan untuknya, yaitu gejala prodromal tidak tetap.
Pada fase skizofrenia ini, orang lain dapat membujuk orang dengan skizofenia untuk tidak curiga dan mendengarkan suara-suara yang ditujukan kepadanya.
Ketika ide-ide penderita skizofrenia sudah mantap dan tidak dapat diyakinkan bahwa ide-ide tersebut salah, meskipun ada bukti yang cukup, kondisinya kemungkinan telah berkembang melampaui tahap prodromal.
Baca juga: Pemasungan Masih Jadi Cara Penanganan Skizofrenia di Indonesia
Berikut tanda-tanda skizofrenia yang bisa muncul pada fase prodromal, seperti yang dikutip dari Very Well Health:
Pada fase ini, gejalanya sering kali tidak dikenali sebagai skizofrenia.
Rata-rata, pria biasanya mengalami gejala lebih awal daripada wanita. Usia rata-rata timbulnya gejala pada pria adalah 18 hingga 25 tahun.
Pada wanita, penyakit mental ini paling sering berkembang selama dua rentang usia, yaitu antara 25 hingga 35 tahun atau lebih dari 40 tahun.
Baca juga: Yogyakarta Jadi Provinsi dengan Prevalensi Skizofrenia Terbanyak
Selama fase kedua, yaitu fase aktif, gejala skizofrenia menjadi lebih parah dan lebih jelas.
Fase aktif dikenali sebagai perkembangan penuh skizofrenia dan gejala psikosis muncul, sehingga dapat lebih mudah didiagnosis sebagai skizofrenia.
Gejala psikosis pada tahap ini sudah bersifat konstan.
Ada tiga jenis gejala utama yang terjadi selama fase aktif skizofrenia, yaitu gejala positif, tidak teroriganisir, dan negatif.
Gejala positif dari fase skizofrenia ini meliputi:
Mereka yang sudah pada fase ini tidak menyadari sifat aneh dari delusi atau halusinasi mereka, jadi mereka tidak dapat begitu saja dibujuk untuk meninggalkan keyakinan tersebut, seperti yang dikutip dari Health Central.
Baca juga: Siapa yang Berisiko Menderita Skizofrenia? Ini Penjelasannya...
Gejala tidak terorganisir dari skizofrenia bisa seperti:
Gejala negatif pada fase skizofrenia ini melibatkan tidak adanya interaksi dan fungsi normal, yang meliputi:
Baca juga: Apakah Anda Menderita Skizofrenia? Ini Ciri-cirinya...
Fase residual skizofrenia adalah periode waktu ketika fase aktif mulai pulih menuju normal. Ini dapat disebut sebagai fase pemulihan.
Selama fase ini, individu cenderung memiliki energi yang lebih rendah dan motivasi yang lebih rendah.
Beberapa gejala positif dari fase aktif mungkin tetap ada, tetapi gejalanya mulai menyerupai fase prodromal.
Terkadang, delusi atau halusinasi dari fase aktif masih ada, tetapi tidak terlalu parah.
Tanda-tanda skizofrenia pada fase residual meliputi:
Gejala dari beberapa fase tersebut dapat menentukan apakah skizofrenia seseorang bertambah parah.
Untuk menangani berbagai gejala skizofrenia, penderita penyakit mental ini membutuhkan tenaga medis profesional dan keluarga yang proaktif mendampingi proses pengobatannya hingga pulih.
Baca juga: Apa Penyebab Pasien Skizofrenia Kambuh dan Bagaimana Mengatasinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.