KOMPAS.com - Ahli jantung di Mayo Clinic's Heart Rhythm Clinic sukses menggunakan sumber energi inovatif baru untuk mengobati jenis aritmia jantung yang umum dengan aman.
Melansir Mayo Clinic pada Selasa (30/7/2024), terapi ini disebut sebagai pulsed field ablation (PFA), yang telah menerima persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan merupakan tonggak penting dalam mengobati fibrilasi atrium (AFib).
Irama jantung yang tidak teratur dan sering kali sangat cepat pada orang dengan fibrilasi atrium dapat mengakibatkan pembekuan darah di jantung. Sehingga, ini meningkatkan risiko stroke pada pasien.
Baca juga: Apakah Aritmia Jantung Bisa Sembuh?
Dokter dapat menggunakan pengobatan dan terapi untuk membantu mengatur ulang irama jantung, tetapi beberapa pasien mengalami fibrilasi atrium yang persisten dan memburuk.
Terapi ablasi telah digunakan selama sekitar dua dekade untuk mengobati pasien dengan masalah ini, tetapi pulsed field ablation menggunakan pendekatan yang berbeda.
Kateter PFA tidak menggunakan energi panas atau dingin seperti pada ablasi tradisional, tetapi menggunakan semburan pendek energi tinggi, yang disebut irreversible electroporation, untuk memengaruhi jaringan jantung yang menyebabkan fibrilasi atrium.
Terapi PFA berhasil diaplikasikan untuk perawatan pasien di Mayo Clinic di Rochester pada bulan Februari 2024.
Sejak saat itu, spesialis jantung Mayo Clinic telah menggunakan PFA untuk merawat lebih dari 200 pasien AFib.
Baca juga: 5 Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai
"Pendekatan tradisional yang menggunakan sumber energi termal untuk mengobati AFib (frekuensi radio, laser, energi krio) semuanya membawa risiko cedera pada struktur di dekatnya, kerongkongan, dan saraf frenikus," kata Suraj Kapa,MD, seorang ahli elektrofisiologi jantung di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota.
Teknologi PFA telah dikembangkan selama lebih dari 18 tahun. Penelitian pionir Mayo Clinic dalam terapi ablatif dimulai di bawah pengawasan ahli elektrofisiologi jantung, Samuel J. Asirvatham, MD.
Baca juga: Penyebab Henti Jantung yang Sering Mengakibatkan Kematian
"Prinsip yang mendasari PFA tergantung pada susunan membran sel dari berbagai jenis jaringan. Jaringan tertentu mungkin memiliki ambang batas energi yang berbeda yang dapat 'dimatikan' atau dihilangkan, sementara jenis jaringan lain dapat dipertahankan," kata Kapa.
Ia mengungkapkan bahwa penelitian untuk menerapkan inovasi pengobatan fibrilasi atrium ini telah melalui ratusan uji praklinis.
Hasilnya, menunjukkan bahwa jaringan jantung PFA memungkinkan ablasi dilakukan sambil menghindari cedera kolateral pada struktur terdekat, seperti esofagus atau saraf frenikus.
Kapa mencatat bahwa kedua kateter tersebut disetujui untuk mengobati fibrilasi atrium dalam bentuk isolasi vena paru dan telah menunjukkan kemanjuran yang serupa dalam uji klinis, jika dibandingkan dengan ablasi tradisional.
Baca juga: Ciri-ciri Jantung Bermasalah, Bisa Nyeri Dada dan Batuk Terus-menerus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.