Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2021, 13:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fibrilasi atrium (A-Fib) adalah irama jantung yang tidak teratur (aritmia) dan seringkali sangat cepat hingga menyebabkan pembekuan darah pada jantung.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi jantung lainnya.

Bilik atas jantung (atrium) berdenyut secara kacau dan tidak teratur atau selaras dengan bilik bawah (ventrikel) saat fibrilasi atrium.

Baca juga: Aritmia

Gejala

Gejala paling umum dari fibrilasi atrium adalah jantung yang berdebar (palpitasi).

Namun, terkadang orang dengan kondisi ini tidak memiliki gejala dan hanya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan fisik.

Jika gejala timbul, penderita mungkin mengalami satu atau lebih dari gejala berikut:

  • kelelahan
  • detak jantung terasa cepat dan tidak teratur
  • sensasi berdebar-debar
  • pusing
  • sesak napas dan kecemasan
  • kelemahan
  • pingsan atau kebingungan
  • berkeringat
  • nyeri dada dan terasa sesak.

Penyebab

Beberapa kondisi paling umum yang dapat menyebabkan fibrilasi atrium, yaitu:

  • setelah operasi jantung
  • kardiomiopati
  • penyakit paru-paru kronis
  • penyakit jantung bawaan
  • penyakit arteri koroner
  • gagal jantung
  • penyakit katup jantung
  • hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • hipertensi paru.

Baca juga: 10 Jenis Penyakit Jantung Aritmia dan Tandanya

Diagnosis

Beberapa tes yang dapat dilakukan tenaga medis untuk mendiagnosis fibrilasi atrium, yaitu:

  • elektrokardiogram (EKG/ECG)
  • tes darah
  • monitor holter
  • ekokardiogram
  • rontgen dada.

Komplikasi

Gumpalan darah yang berpotensi terbentuk akibat fibrilasi atrium dapat menyebabkan stroke.

Selain itu, komplikasi yang mungkin terjadi, yaitu:

  • tekanan darah tinggi
  • diabetes
  • gagal jantung
  • beberapa penyakit katup jantung.

Perawatan

Penanganan untuk fibrilasi atrium bergantung pada berapa lama A-Fib telah terjadi, gejala yang timbul, serta penyebab yang mendasari.

Perawatan dilakukan dengan tujuan:

  • mengatur ulang irama jantung
  • kontrol detak jantung
  • mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan stroke.

Baca juga: 8 Cara Mengobati Penyakit Jantung Aritmia

Dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatur ulang irama jantung (kardiovasi).

Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pembedahan atau prosedur kateter di saat bersamaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau