Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Akibat Jika Terlalu Lama Duduk? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 07/08/2024, 20:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang menghabiskan setengah harinya untuk duduk, baik karena pekerjaan maupun keperluan belajar.

Sayangnya, duduk terlalu lama ternyata tidak baik bagi tubuh manusia. Hal ini bisa memicu masalah kronis, seperti sakit pinggang, obesitas, diabetes, dan kematian dini.

Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan mengenai akibat jika terlalu lama duduk.

Baca juga: Apakah Sering Duduk Tidak Sehat? Ini Ulasannya...

Apa akibat jika terlalu lama duduk?

Setiap orang perlu mengombinasikan kesehariannya dengan aktivitas fisik agar organ tubuh dapat berfungsi secara optimal.

Pada individu yang terbiasa duduk terlalu lama serta tidak mengimbanginya dengan stretching dan olahraga, akan mengalami gangguan pada peredaran darah, otot, dan metabolisme.

Berikut beberapa akibat jika duduk terlalu lama:

  • Melemahkan otot

Dikutip dari Better Health, terlalu lama duduk membuat otot-otot tubuh, terutama bagian kaki dan bokong menjadi tidak kuat.

Kondisi ini tidak hanya mengakibatkan nyeri pada kaki, bokong dan pinggang, namun juga dapat mengurangi keseimbangan tubuh.

Akibatnya, seseorang akan lebih mudah mengalami cedera akibat terjatuh, terutama ketika melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.

  • Memicu obesitas

Membiarkan otot bergerak leluasa juga membantu mencerna lemak dan gula yang Anda konsumsi.

Jika Anda menghabiskan banyak waktu untuk duduk, pencernaan tidak akan berjalan dengan efisien.

Kondisi ini mengakibatkan lemak dan gula dari makanan yang dikonsumsi akan mengendap dalam darah atau tidak digunakan oleh tubuh.

Jika dibiarkan, Anda berisiko mengalami kenaikan berat badan yang memicu obesitas.

Baca juga: Mengenal Manfaat dan 5 Akibat Terlalu Lama Duduk di Lantai

  • Memicu masalah pada punggung dan pinggul

Punggung dan pinggul tidak akan mampu menopang tubuh dengan baik jika terlalu lama duduk.

Pasalnya, duduk dapat memperpendek otot fleksor pinggul yang mengakibatkan masalah pada sendi.

Duduk terlalu lama juga mengakibatkan nyeri punggung karena otot dan tulang menjadi kaku.

Hal ini bisa semakin memburuk apabila postur duduk tidak pas sehingga akan memberi tekanan berlebih pada tulang belakang.

  • Meningkatkan risiko penyakit jantung

Duduk dalam waktu lama telah dikaitkan dengan penyakit jantung. Sebuah studi menemukan, pria yang terbiasa duduk dan menonton televisi lebih dari 23 jam seminggu memiliki risiko 64 persen lebih tinggi mengalami kematian akibat penyakit jantung dibandingkan partisipan yang melakukan kebiasaan ini selama 11 jam dalam sepekan.

Beberapa ahli juga mengatakan, orang yang tidak aktif dan duduk dalam waktu lama memiliki risiko 147 persen lebih tinggi terkena serangan jantung atau stroke.

  • Memicu diabetes

Diabetes juga termasuk penyakit akibat terlalu lama duduk. Gaya hidup menetap seperti duduk bisa meningkatkan resistensi insulin sehingga tubuh tidak dapat mengelola dan menggunakan gula darah dengan baik.

Akibatnya, kadar gula darah akan naik sehingga meningkatkan risiko diabetes melitus.

Baca juga: 6 Penyebab Pantat Terasa Sakit Saat Duduk, Termasuk Ambeien

  • Kanker

Bahaya duduk lainnya adalah meningkatkan terjadinya beberapa jenis kanker, seperti kanker paru-paru, rahim, dan usus besar. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan klaim tersebut.

  • Meningkatkan risiko kematian dini

Dilansir dari Mayo Clinic, penelitian menunjukkan bahwa individu yang duduk selama lebih dari 8 jam sehari tanpa diimbangi aktivitas fisik memiliki risiko kematian dini serupa dengan penderita obesitas dan perokok.

Pasalnya, seperti yang sudah dibahas di atas, terlalu lama duduk meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan kanker yang dapat mengancam jiwa.

Bagaimana cara mencegah akibat duduk terlalu lama?

Meluangkan waktu untuk meregangkan tubuh atau berdiri sejenak bisa menjadi cara paling sederhana untuk mencegah akibat yang ditimbulkan dari duduk terlalu lama.

Kamu juga dapat berjalan ke pantry untuk sekadar mengambil air minum saat sedang bekerja atau menyapa rekan yang duduk berjauhan.

Selain itu, usahakan melakukan aktivitas fisik di rumah, seperti menyapu dan berkebun. Penelitian yang melibatkan lebih dari 1 juta partisipan membuktikan, aktivitas fisik selama 60-75 menit bisa menangkal efek duduk terlalu lama.

Kamu juga perlu meluangkan waktu sekitar 30 menit sehari untuk olahraga demi menghindari kondisi kronis akibat terlalu lama duduk.

Individu yang mengalami gangguan kesehatan akibat terlalu lama duduk sebaiknya segera konsultasi ke dokter untuk menemukan perawatan yang tepat. 

Baca juga: BAB Jongkok atau Duduk, Mana yang Lebih Sehat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Gustiwiw Meninggal Dunia: Waspadai 8 Gejala Hipertensi yang Sering Diabaikan
Health
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau