Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kanker Serviks Dapat Dicegah? Berikut Penjelasan Ahli...

Kompas.com - 07/08/2024, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita dengan mortilitas atau angka kematian mencapai 50 persen. Lantas, apakah kanker serviks dapat dicegah?

Ternyata, pencegahan kanker serviks bisa dilakukan dengan menjalankan gaya hidup sehat, menjaga kebersihan, serta deteksi dini.

Untuk lebih jelasnya, berikut gejala kanker serviks dan pencegahan yang dapat diupayakan.

Baca juga: Vaksin HPV Pria Bisa Cegah Kanker Serviks pada Pasangannya Ketika Berhubungan Intim

Gejala kanker serviks apa saja?

Dilansir dari Cleveland Clinic, kanker serviks adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel serviks atau leher rahim yang menghubungkan rahim dengan vagina.

Gejala kanker serviks dapat bervariasi tergantung stadium atau tingkat keparahan yang dialami penderita.

Tanda-tanda kanker serviks stadium awal, meliputi:

  • Keputihan kental, berbau, atau bercampur darah
  • Perdarahan vagina yang terjadi di antara periode menstruasi atau setelah henti haid (menopause)
  • Menstruasi sangat menyakitkan atau berlangsung lebih lama dari biasanya
  • Keluar darah dan merasa sakit ketika berhubungan seksual
  • Buang air kecil terasa sakit
  • Perdarahan vagina selama pemeriksaan panggul.

Sementara, gejala kanker serviks stadium akhir, misalnya kesulitan buang air kecil, rasa sakit yang menusuk di perut, nyeri di dalam rongga panggul atau punggung dan tulang, kebocoran urine atau tinja ke dalam vagina.

Terbentuknya lubang abnormal antara vagina dengan organ tubuh lain (fistula vagina) juga bisa menjadi ciri kanker leher rahim stadium akhir.

Gejala lain juga dapat muncul sesuai dengan lokasi penyebaran sel kanker.

Baca juga: 9 Gejala Kanker Serviks Stadium Awal yang Penting untuk Dikenali

Apakah kanker serviks dapat dicegah?

Menurut WHO, perjalanan penyakit kanker membutuhkan waktu lama, sehingga kanker serviks dapat dicegah.

Caranya dengan melakukan pemeriksaan sedini mungkin melalui skrining kanker serviks yaitu papsmear dan inspeksi visual asam asetat (IVA), tes HPV DNA, HPV mRNA, pemberian vaksinasi HPV pada wanita usia 9-14 tahun.

Selain itu, ada gaya hidup sehat yang dapat membantu mencegah kanker serviks pada wanita.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis onkologi dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, Sp.OG(K)Onk, menjelaskan, gaya hidup sehat itu berupa olahrag teratur.

“Gaya hidup yang baik, olahraga yang baik, deteksi dini dan melakukan vaksinasi itu sudah cukup untuk menghindari seorang perempuan dari kanker serviks,” kata Kartiwa, seperti ditulis Antara, Selasa (6/8/2024).

Dokter yang berpraktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo itu menyampaikan, virus humanpapilloma yang bersarang di leher rahim wanita dapat tumbuh akibat tidak berolahraga dan pola makan yang tidak tepat.

Makanan yang bisa meningkatkan risiko kanker serviks, meliputi makanan ultraproses, seperti daging olahan, frozen food, minuman bersoda, makanan kemasan, dan mengandung pengawet berlebihan.

Baca juga: 6 Metode Deteksi Kanker Serviks

Kartiwa juga menyebut bahwa penyebaran virus HPV bisa dari dudukan toilet umum yang tidak dibersihkan berkala.

“Apakah dari dudukan toilet bisa terkena virus HPV? Bisa saja, virus itu bisa ditemukan di mana saja dan hebatnya HPV bisa tahan berminggu-minggu. Jadi, bagaimana menjaga menghindari supaya tidak terkena virus HPV kita usaha untuk jaga kebersihan saja,” kata Kartiwa.

Kartiwa menyebut kanker serviks termasuk penyebab kematian terbanyak di Indonesia yang berhubungan dengan kehamilan yakni sekitar 250 ribu kematian menurut data WHO.

Laki-laki juga bisa terpapar virus HPV, namun, kejadiannya sedikit dan bisa menyerang organ tubuh lainnya seperti kanker tenggorokan dan kanker di daerah kemaluan pria.

Untuk menekan kasus kanker akibat virus HPV, pemerintah Indonesia melakukan sosialisasi terkait pentingnya vaksinasi.

Vaksin HPV bahkan diberikan secara gratis dengan harapan pada 2027 terdapat 90 persen perempuan Indonesia berumur 15 tahun yang sudah divaksin.

Bagi yang sudah menikah, mereka dapat melakukan pencegahan kanker serviks dengan skrining melalui pemeriksaan pap smear atau tes IVA 1-2 tahun sekali. Saat ini tes tersebut sudah ditanggung oleh BPJS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Health
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Health
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau