Mpox termasuk dalam famili virus yang sama dengan cacar, tetapi menyebabkan gejala yang lebih ringan seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh.
Orang dengan kasus yang lebih serius dapat mengalami lesi di wajah, tangan, dada, dan alat kelamin.
Tidak juga seperti Covid-19 atau campak, Mpox tidak menyebar melalui udara dan biasanya memerlukan kontak kulit ke kulit yang dekat agar dapat menyebar.
Virus cacar monyet dapat memasuki tubuh melalui kulit yang terluka, saluran pernapasan, atau melalui mata, hidung, serta mulut.
Baca juga: Rekomendasi IDI Saat Kasus Cacar Monyet Semakin Banyak
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui sentuhan benda-benda yang telah terkontaminasi virus, seperti tempat tidur, pakaian, handuk, serta kondom.
Kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tikus, dan tupai, merupakan cara penularan Mpox lainnya.
Selama wabah global pada 2022, virus ini sebagian besar menyebar melalui hubungan seksual yang berisiko.
Wabah yang saat ini terjadi di Kongo disebabkan oleh kontak seksual dan bentuk kontak dekat lainnya.
Selain orang-orang yang menjalani hubungan seksual berisiko, komunitas lainnya yang rentan terinfeksi penyakit ini adalah anak-anak kecil.
Baca juga: Kemenkes: Kasus Cacar Monyet di Indonesia Naik karena Seks Berisiko
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.