Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Mpox sebagai Darurat Kesehatan Global Lagi: Di mana dan Bagaimana Penyebarannya?

Kompas.com - 16/08/2024, 21:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Pada 2022, virus ini dipastikan menyebar melalui hubungan seks berisiko untuk pertama kalinya dan memicu wabah di lebih dari 70 negara di seluruh dunia yang sebelumnya belum melaporkan Mpox.

Pada Juli 2022, cacar monyet sempat dinyatakan oleh WHO sebagai PHEIC. Kemudian, status PHEIC dicabut pada Mei 2023 setelah terjadi penurunan kasus global yang berkelanjutan.

Direktur Jenderal CDC Afrika, Dr. Jean Kaseya, mengatakan bahwa deklarasi darurat kesehatan masyarakat global oleh WHO diharapkan bisa memobilisasi lembaga, keinginan kolektif, dan sumber daya untuk bertindak cepat dan tegas dalam mengatasi wabah Mpox yang merebak di Afrika dan bisa semakin meluas.

Kaseya memohon bantuan mitra internasional Afrika, dengan mengatakan bahwa peningkatan jumlah kasus di Afrika sebagian besar diabaikan.

Baca juga: Mengenal Cacar Monyet yang Berpotensi Jadi Darurat Internasional

Di mana penyebaran Mpox?

Melansir BBC pada Kamis (15/8/2024), Mpox paling umum ditemukan di desa-desa terpencil di hutan hujan tropis Afrika Barat dan Tengah, di negara-negara seperti Republik Demokratik Kongo (Kongo), tempat penyakit ini telah menjadi endemi selama bertahun-tahun.

Di wilayah-wilayah ini, terdapat ribuan infeksi dan ratusan kematian akibat cacar moyet setiap tahunnya, dengan anak-anak di bawah usia 15 tahun menjadi yang paling terkena dampaknya.

Saat ini, ada sejumlah wabah dari jenis Mpox berbeda yang terjadi secara bersamaan, terutama di Kongo dan negara-negara tetangga.

Penyakit ini baru-baru ini terlihat di Burundi, Rwanda, Uganda dan Kenya, tempat penyakit ini biasanya tidak menjadi endemik.

Baca juga: Update: Terdapat 57 Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Secara umum ada dua jenis utama Mpox yaitu klade 1, yang sering kali lebih serius, dan klade 2 yang relatif ringan.

Virus Mpox klade 1 selama beberapa dekade menyebabkan wabah sporadis di Kongo dan saat ini sedang menyebar.

Beberapa bentuk klade 1 tampaknya lebih banyak menyerang anak-anak daripada orang dewasa.

Anak-anak di bawah usia 15 tahun kini menyumbang lebih dari 70 persen kasus Mpox dan 85 persen kematian di Kongo.

Keadaan darurat kesehatan masyarakat Mpox sebelumnya, yang dideklarasikan pada 2022, disebabkan oleh klade 2 yang relatif ringan.

Virus ini menyebar ke hampir 100 negara yang biasanya tidak terdampak, termasuk beberapa negara di Eropa dan Asia, tetapi dapat dikendalikan melalui vaksinasi pada kelompok rentan.

Pada Kamis (15/8/2024), badan kesehatan masyarakat Swedia mengatakan telah mengidentifikasi kasus pertama varian Mpox baru pada seseorang yang baru saja berada di Afrika.

Baca juga: Virus Cacar Monyet, Ancaman Baru Kesehatan Global

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau