KOMPAS.com - Selain ditumis atau direbus, pare sering diolah menjadi jus dengan campuran lemon, jeruk manis, atau wortel untuk menyamarkan rasa pahit sehingga mudah dikonsumsi.
Mengonsumsi jus pare ternyata bisa memberi efek positif bagi tubuh. Lantas, jus pare untuk mengobati penyakit apa?
Ternyata, jus pare baik untuk mengobati atau meredakan gula darah tinggi, kolesterol, dan gangguan pencernaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut sederet manfaat jus pare untuk kesehatan.
Baca juga: 11 Manfaat Pare, Termasuk Menurunkan Gula Darah dan Berat Badan
Dikenal dengan rasanya pahit, siapa sangka pare punya banyak nutrisi? Ya, pare atau paria kaya vitamin C, mineral nabati, kalsium, fosfor, juga karotenoid yang bagus untuk tubuh.
Berikut beberapa kondisi kesehatan yang bisa diatasi atau diringankan dengan konsumsi jus pare:
Pare bisa membantu mengatasi dan mencegah sembelit atau konstipasi. Namun, Kamu tidak disarankan minum jus pare berlebihan karena dapat berisiko mengalami efek samping, berupa diare atau muntah.
Pare termasuk makanan tinggi serat yang dapat menurunkan kadar gula darah secara alami.
Serat adalah jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh sehingga kadar glukosa tidak mengalami kenaikan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, serat juga membantu memperlambat pencernaan sehingga penyerapan gula darah ikut terhambat.
Pare mengandung senyawa Polipeptida-P yang kerjanya mirip insulin yaitu mengelola gula darah menjadi energi yang dapat digunakan tubuh.
Karena mengandung Polipeptida-P, pare dapat ditambahkan ke dalam menu makan bagi penderita diabetes.
Kadar kolesterol yang tinggi bisa mengakibatkan terbentuknya plak pada arteri sehingga jantung kesulitan memompa darah. Jika diabaikan, kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sederet penelitian yang dilakukan terhadap hewan menunjukkan bahwa pare bisa menurunkan kadar kolesterol dan mendukung kesehatan jantung.
Satu studi pada manusia menemukan bahwa pemberian ekstrak pare yang dilarutkan ke air menyebabkan penurunan signifikan pada kadar LDL atau kolesterol jahat, dibandingkan plasebo.