Bocah berusia dua tahun Ansima Kanigo tertular mpox dari salah satu kakaknya. Keempat kakaknya juga menderita penyakit ini.
Sang ibu, Nzigire Kanigo (35) tidak ingat bagaimana awalnya anaknya bisa tertular.
"Ini pertama kalinya saya melihat yang seperti ini. Saat anak saya mulai sakit, tetangga mengatakan mungkin itu cacar, tapi setelah diobati tidak sembuh juga sehingga saya datang ke sini," ujarnya.
Ia merasa bersyukur karena setelah diobati ketiga anaknya sudah sembuh dan boleh pulang, namun kedua anaknya yang lain masih dirawat.
Salah satu dokter rumah sakit, Robert Musole mengatakan, wabah ini tidak boleh diremehkan, apalagi banyak fasilitas kesehatan yang kewalahan merawat pasien.
Baca juga: Kemenkes: Vaksin Mpox Diberikan untuk Kelompok Berisiko
Kondisi di Kongo diperparah dengan banyaknya tempat pengungsian dari warga yang meninggalkan kampung halamannya karena pemberontakan. Selain tenda yang sempit, sanitasi di tempat itu juga buruk sehingga penularan mpox gampang meluas.
Wabah yang melanda wilayah timur Kongo itu merupakan varian mpox baru yang disebut Clade 1b dan kini mulai menyebar ke negara lain.
Minggu lalu, pemerintah Kongo mengatakan pihaknya berharap vaksin akan segera tiba dari Amerika Serikat dan Jepang. Hingga saat itu, negara tersebut belum memiliki vaksin apa pun meskipun menjadi pusat penyebaran virus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.