KOMPAS.com - Makan camilan larut malam sebelum tidur dikenal sebagai kebiasaan buruk.
Mengutip Cleveland Clinic, ahli gizi terdaftar Alexia Supan, RD mengatakan bahwa sebenarnya kita harus menghindari makan sebelum tidur.
Salah satu alasan tidak boleh makan camilan larut malam adalah karena terkait dengan cara tubuh berfungsi.
Baca juga: 8 Camilan Berserat Tinggi Terbaik untuk Penderita Diabetes
Namun, Supan mengatakan bahwa jika memang benar-benar lapar, makanan yang aman dimakan saat larut malam yaitu seperti sayuran yang dikukus atau buah.
Kualitas, jumlah, dan waktu makan camilan malam dapat memengaruhi kesehatan Anda secara signifikan, seperti yang dikutip dari Eating Well.
Bagaimana jika makan camilan itu dijadikan kebiasaan setiap hari? Baca terus artikel ini untuk mengetahui dampak makan camilan larut malam setiap hari pada tubuh.
Baca juga: 6 Camilan Malam yang Sehat untuk Kontrol Kadar Gula Darah
Disari dari Eating Well dan Cleveland Clinic, berikut beberapa efek negatif kebiasaan makan camilan larut malam:
Menurut sebuah artikel pada 2020 di International Journal of Environmental Research and Public Health, ngemil larut malam dapat menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal saat tidur, seperti gangguan pencernaan, nyeri ulu hati, dan refluks asam.
Kelsey Kunik, RDN, ahli gizi terdaftar di Graciously Nourished mengatakan bahwa makan camilan di malam hari dapat memperburuk refluks asam.
Orang yang mengalami refluks asam dan makan sebelum tidur dapat terbangun di malam hari dengan gejala yang tidak nyaman.
Makanan berat atau pedas adalah camilan yang paling tidak dianjurkan dimakan saat larut malam.
Makanan yang lebih baik dipilih, jika sesekali perlu makan larut malam adalah makanan ringan dan mudah dicerna yang tidak membebani sistem pencernaan.
Baca juga: Apakah Baik Makan Buah untuk Sarapan? Ini Penjelasannya...
Dampak buruk selanjutnya dari makan camilan larut malam setiap hari adalah sering terbangun saat tidur.
Hal tersebut seperti yang telah diungkap dalam artikel ilmiah pada 2020, mengonsumsi camilan manis atau dalam jumlah besar menjelang tidur dapat mengganggu pola tidur Anda, menyebabkan Anda sering terbangun di malam hari.
Kunik juga mengatakan bahwa mengonsumsi makanan yang memerlukan upaya keras untuk dicerna, seperti makanan berlemak tinggi atau makanan berat, dapat menyebabkan Anda sering terbangun di malam hari.
Jadi, disarankan untuk menghindari kafein, camilan manis, dan camilan berkalori tinggi sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Makan Daging Merah Setiap Hari? Ini Ulasannya...
Salah satu efek samping yang sangat mungkin terjadi dari kebiasaan makan camilan larut malam adalah berat badan naik.
Ngemil larut malam sering kali dilakukan karena bosan atau kebiasaan, bukan lapar. Misalnya, ngemil sambil nonton drama atau film favorit.
Kunik mengatakan makan sambil melakukan aktivitas lain membuat Anda tidak memperhatikan apa yang dimakan, sehingga sangat memungkinkan untuk makan berlebihan.
Ini berarti Anda bisa mengonsumsi terlalu banyak kalori, yang berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak disengaja.
Supan mengatakan bahwa sistem tubuh kita tercipta lebih sensitif di pagi hari untuk memproduksi energi lebih optimal.
Baca juga: Apakah Rajin Makan Apel Setiap Hari Baik untuk Atur Kadar Gula Darah?
Pada malam hari, tubuh cenderung resisten terhadap insulin, yang bertugas untuk memasukkan gula darah ke dalam sel-sel seluruh tubuh agar bisa digunakan sebagai sumber energi.
Akibatnya, kalori esktras yang berasal dari camilan larut malam itu akan disimpan sebagai lemak saat Anda tidur, bukannya dibakar menjadi energi.
Demikinlah beberapa dampak buruk yang bisa terjadi pada tubuh Anda, jika makan camilan larut malam. Oleh karena ini, para pakar tidak menyarankan hal ini menjadi kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
Namun, untuk sesekali makan camilan di malam hari saat lapar masih bisa ditoleransi.
Untuk mencegah lonjakan dan penurunan kadar gula darah, disarankan pilih camilan larut malam yang menggabungkan protein, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks, seperti apel dengan selai kacang, roti gandum utuh dengan alpukat, serta Greek yogurt.
Baca juga: 14 Tanda Tersembunyi Terlalu Banyak Makan Junk Food
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.