Rasa kantuk kerap dialami oleh ibu hamil, khususnya pada trimester pertama dan ketiga.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, termasuk perubahan hormon saat hamil dan kecemasan.
Rasa kantuk yang muncul pada orang-orang yang mengalami diabetes bisa disebabkan oleh perubahan nutrisi dan gaya hidup, serta faktor psikologis dan hormon.
Namun pada orang-orang sehat, gejala awal diabetes yang kerap muncul adalah badan lemas dan mengantuk.
Fibromyalgia adalah masalah kesehatan yang bisa membuat seseorang merasa kelelahan dan nyeri, mengalami kabut otak, depresi, dan cemas.
Penyebab fibromyalgia tidak diketahui secara pasti, tetapi para ahli percaya bahwa kondisi ini bisa mengubah komponen inti otak sehingga lebih sensitif terhadap rasa sakit.
Kebiasaan minum kopi secara berlebihan bisa membuat Anda sulit untuk tidur di malam hari sehingga durasi dan kualitas tidur juga akan menurun.
Tidak hanya itu saja, orang-orang yang lebih sensitif terhadap kafein juga bisa mengalami kondisi yang lebih serius.
Menopause umumnya terjadi pada usia 52 tahun, tetapi perubahan hormon bisa mulai terjadi di pertengahan usia 40 tahun.
Perubahan hormon ini tidak hanya memengaruhi siklus menstruasi, tetapi juga akan membuat tubuh terasa lebih lelah dan mudah mengantuk.
Baca juga: Mengantuk Terus Kekurangan Vitamin Apa? Berikut 10 Daftarnya…
Kekurangan zat besi bisa membuat tubuh tidak memiliki jumlah sel darah merah yang cukup sehingga mengakibatkan anemia.
Anemia bisa menyebabkan beberapa gejala, termasuk merasa lelah dan mengantuk, kram, napas pendek, dan pening.
Beberapa kondisi dan masalah kesehatan di atas bisa membuat Anda mengalami ngantuk berlebihan.
Meskipun begitu, Anda diimbau untuk tidak melakukan diagnosis pribadi dan segera ke dokter jika diperlukan.
Pemeriksaan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui kenapa mengantuk terus padahal sudah tidur sehingga Anda akan segera mendapatkan pengobatan dan perawatan medis yang diperlukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.