Berikut kondisi jantung yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak terjadi seperti yang dijelaskan di atas:
Henti jantung mendadak dapat terjadi jika arteri jantung tersumbat oleh kolesterol dan endapan lainnya, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.
Serangan jantung sering kali disebabkan oleh penyakit arteri koroner yang parah.
Serangan jantung dapat membuat jaringan parut di jantung. Jaringan parut dapat menyebabkan perubahan pada detak jantung Anda, yang bisa memicu fibrilasi ventrikel dan henti jantung mendadak.
Pembesaran jantung yang disebut sebagai kardiomiopati biasanya terjadi ketika dinding otot jantung meregang. Ini membuat otot jantung bisa membesar atau menebal.
Baca juga: AED sebagai Alat Penting untuk Pertolongan Pertama Henti Jantung
Kebocoran atau penyempitan katup jantung dapat menyebabkan peregangan atau penebalan otot jantung.
Ketika ruang jantung membesar atau melemah karena tekanan yang disebabkan oleh katup yang ketat atau bocor, ada peningkatan risiko timbulnya masalah irama jantung.
Henti jantung mendadak bisa terjadi pada anak-anak atau remaja. Kemungkinan ini biasanya terjadi karena disebabkan oleh masalah jantung yang mereka miliki sejak lahir.
Bahkan, orang dewasa yang telah menjalani operasi perbaikan cacat jantung bawaan memiliki risiko lebih tinggi mengalami henti jantung mendadak.
Long QT syndrome (LQTS) dan Brugada syndrome menyebabkan jantung berdetak tidak teratur.
Jika irama jantung tidak segera diobati, kematian mendadak. Orang muda dengan LQTS sangat berisiko mengalami kematian mendadak.
Namun, henti jantung mendadak dapat terjadi pada orang yang tidak diketahui memiliki penyakit jantung.
Baca juga: Bagaimana Kondisi Orang Terkena Henti Jantung? Ini Ciri-cirinya...
Menurut ulasan Mayo Clinic, hal-hal yang meningkatkan risiko penyakit jantung juga dapat meningkatkan risiko henti jantung mendadak.
Oleh karenanya, faktor risiko henti jantung meliputi berikut:
Jika Anda memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko di atas, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menilai tingkat risiko Anda mengalami henti jantung dan minta rekomendasi untuk mengurangi risikonya.
Baca juga: Apa Henti Jantung pada Atlet Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.