Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Olahraga Bisa Menurunkan Gula Darah? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 09/10/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Olahraga atau aktivitas fisik merupakan salah satu cara yang bermanfaat untuk membantu penderita diabetes menurunkan gula darah.

Penderita diabetes memiliki kadar gula darah tinggi dalam kisaran 126 mg/dL ke atas, seperti yang dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Baca juga: Bagaimana Menurunkan Gula Darah Setelah Makan Malam? Ini Ulasannya...

Diabetes bisa terjadi karena tubuh kurang memproduksi insulin atau tubuh kurang sensitif terhadap insulin. Sel tubuh yang tidak merespons insulin disebut sebagai resistensi insulin.

Insulin adalah hormon yang berperan untuk memungkinkan glukosa (jenis gula) dalam darah digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai sumber energi. Dengan begitu, kadar gula dalam darah dapat berkurang.

Aktivitas fisik penting karena bisa memengaruhi tubuh untuk menggunakan gula dalam darah.

Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut cara aktivitas fisik bisa menurunkan gula darah yang sangat berarti untuk penderita diabetes.

Baca juga: Apa Nutrisi Terbaik untuk Menurunkan Gula Darah? Ini Jawabannya...

Dikutip dari American Diabetes Association, ada beberapa cara olahraga menurunkan glukosa darah, yaitu:

  • Meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga sel otot dalam tubuh lebih mampu menggunakan insulin yang tersedia untuk menyerap glukosa selama dan setelah aktivitas fisik dilakukan;
  • Penyeraan glukosa lebih mudah, karena otot yang berkontraksi saat beraktivitas fisik membuat sel-selnya otomatis menyerap glukosa dan menggunakannya sebagai energi, baik insulin tersedia atau tidak.

Sheri R. Colberg, Ph.D., profesor emeritus di Old Dominion University, yang dikutip dari Eating Well, mengatakan aktivitas fisik memungkinkan otot mengambil glukosa dari aliran darah tanpa memerlukan insulin.

Itu berarti penderita diabetes bisa bertahan dengan jumlah insulin yang ada untuk menurunkan gula darah dengan lebih baik.

Terlebih lagi, insulin yang ada dalam tubuh juga akan bekerja lebih efektif setelah berolahraga.

Baca juga: Apakah Jalan Kaki Bisa Menurunkan Gula Darah Setelah Makan?

Dalam ulasan yang dikutip dari Harvard Health Publishing, penelitian lain menunjukkan manfaat lainnya dari olahraga untuk penderita diabetes, yang meliputi berikut:

  • Olahraga menurunkan nilai HbA1c (nilai glukosa yang terikat pada hemoglobin) sebanyak 0,7 poin persentase pada penderita diabetes dari berbagai kelompok etnis, yang mengonsumsi berbagai macam obat, dan mengikuti berbagai macam diet. Perbaikan ini terjadi meskipun mereka tidak kehilangan berat badan;
  • Semua bentuk latihan fisik, meliputi aerobik, ketahanan, atau melakukan keduanya (latihan gabungan), sama-sama baik dalam menurunkan nilai HbA1c pada penderita diabetes;
  • Latihan ketahanan dan latihan aerobik membantu menurunkan resistensi insulin pada orang dewasa yang sebelumnya tidak banyak bergerak dan obesitas (faktor risiko diabetes);
  • Orang-orang dengan diabetes yang berjalan kaki sedikitnya dua jam seminggu lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit jantung daripada orang-orang yang tidak banyak bergerak. Olaharaga tiga sampai empat jam seminggu lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit jantung. Penyakit jantung adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling umum;
  • Wanita dengan diabetes yang menghabiskan setidaknya empat jam seminggu untuk melakukan olahraga sedang (seperti berjalan kaki) atau olahraga berat memiliki risiko 40 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak berolahraga.

Baca juga: Adakah Obat Alami untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi? Ini Ulasannya...

Efek aktivitas fisik untuk menurunkan gula darah bervariasi pada setiap orang, tergantung pada seberapa lama beraktivitas dan banyak faktor lainnya.

Aktivitas fisik dapat menurunkan kadar gula darah hingga 24 jam atau lebih setelah latihan dengan membuat tubuh penderita diabetes lebih sensitif terhadap insulin.

Mengutip Eating Well, satu tinjauan sistematis dan meta-analisis yang diterbitkan dalam Diabetes & Metabolism Journal menemukan bahwa pada orang dengan diabetes tipe 2 bisa merasakan efek peningkatan sensitivitas insulin hingga 72 jam setelah melakukan aktivitas fisik.

Baca juga: Bagaimana Menurunkan Gula Darah Setelah Makan? Ini Caranya...

Hal yang harus diperhatikan penderita diabetes sebelum olahraga

Sebelum olahraga, sangat penting penderita diabetes untuk mengetahui berapa kadar gula darahnya.

Itu untuk menghindari kadar gula darah turun terlalu rendah setelah melakukan olahraga.

Merujuk Kemenkes RI, kadar gula darah penderita diabetes yang sudah mencapai kurang dari 70 mg/dL dianggap terlalu rendah untuk bisa berolahraga dengan aman.

Jika kadar gula darah lebih dari 250 mg/dL, juga dianggap tidak aman untuk olahraga karena berisiko mengalami ketoasidosis yang bisa mengancam jiwa.

Menurut Mayo Clinic, ketoasidosis adalah kondisi di mana tubuh menghasilkan keton, zat racun yang dihasilkan dari memecah lemak untuk mendapatkan energi.

Adanya keton menunjukkan bahwa insulin dalam tubuh sangat rendah untuk mengendalikan kadar gula darah.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau