Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2024, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Lonjakan kadar gula darah atau hiperglikemia yang parah harus segera diturunkan.

Hiperglikemia rawan terjadi ketika Anda menderita diabetes tipe 1 dan 2.

Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kadar gula darah normal adalah berkisar 70-100 mg/dL.

Baca juga: Kenali Pengertian Gula Darah Puasa dan Nilainya

Secara umum, kadar gula darah 180 mg/dL terlalu tinggi.

Jika hiperglikemia dibiarkan, semakin lama gula darah tinggi akan memicu komplikasi diabetes yang berpotensi mengancam jiwa, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, dan penyakit serius lainnya.

Lonjakan kadar gula darah juga bisa menyebabkan ketoasidosis diabetik, yang merupakan darurat medis dan biasanya terjadi pada diabetes tipe 1, seperti yang dikutip dari Healthline.

Artikel ini akan mengulas menunjukkan berbagai cara menurunkan gula darah dengan cepat.

Baca juga: Kurang Tidur Pengaruhi Kadar Gula Darah, Kenapa Bisa?

Bagaimana cara menurunkan gula darah dengan cepat?

Disari dari Very Well Health dan Healthline, berikut macam cara menurunkan kadar gula darah dengan cepat:

  • Periksa obat yang terlewat

Ini hal pertama yang mungkin perlu Anda lakukan, saat terjadi lonjakan kadar gula darah yang signifikan.

Banyak penderita diabetes mengonsumsi obat resep selain atau bersamaan dengan insulin.
Obat-obatan ini membantu menjaga gula darah Anda dalam kisaran normal.

Melewatkan satu dosis obat-obatan ini dapat membuat kadar gula darah Anda tinggi.

Jika terjadi lonjakan kadar gula darah yang parah, Anda perlu periksa obat dan dosisnya yang harus Anda konsumsi.

Namun, banyak obat diabetes yang hanya berfungsi, jika diminum sebelum Anda makan.

Baca juga: Tips Mengatasi Gula Darah Tinggi dengan Konsumsi Serat

  • Menggunakan insulin sesuai resep

Gula darah tinggi bisa terjadi ketika tubuh memiliki terlalu sedikit hormon insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan benar.

Anda dapat menggunakan insulin sintetis yang diresepkan oleh dokter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com