Rasa gatal yang muncul terus-menerus dapat mengindikasikan bahwa penderita diabetes mengalami peningkatan kadar sitokin.
Sitokin adalah zat inflamasi yang menyebabkan rasa gatal. Dilansir dari Medical News Today, penelitian terkini menunjukkan bahwa peningkatan sitokin juga bisa menjadi pemicu kerusakan saraf, seperti neuropati perifer.
- Infeksi jamur dan bakteri
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menghambat respons imun. Sementara, bakteri, jamur, dan virus dapat menyebabkan infeksi jika sistem kekebalan tubuh tidak bekerja secara optimal. Itu sebabnya, diabetesi mengalami gatal di kulit.
Kadar gula darah yang tinggi juga membuat jamur, terutama Candida Albicans dan patogen lain lebih mudah menempel dan berkembang biak pada sel kulit dan kelenjar lendir. Kondisi ini lantas menyebabkan masalah kulit, termasuk gatal dan infeksi.
Dikutip dari Verywell Health, kulit yang gatal akibat diabetes biasanya tidak bereaksi terhadap krim anti-gatal biasa yang dijual bebas.
Itulah ulasan mengenai perbedaan gatal biasa dan gatal diabetes. Kendati demikian, Anda tidak dianjurkan melakukan diagnosis sendiri atas kondisi yang sedang dialami.
Karena itu, konsultasikan ke dokter untuk memastikan keluhan gatal yang dialami disebabkan karena diabetes atau masalah kulit lain.
Baca juga: Apa Penyebab Gatal Saat Berkeringat? Berikut 10 Daftarnya…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.