KOMPAS.com - Apakah Anda sedang merasakan rasa lapar yang terus-menerus muncul seperti tidak ada puasnya?
Jika iya, mungkin itu adalah tanda diabetes yang tidak terkontrol.
Mengutip Very Well Health, diabetes yang tidak terkontrol didefinisikan sebagai kadar gula darah tinggi (hiperglikemia) yang berkelanjutan atau kadar gula darah rendah (hipoglikemia) yang sering.
Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol memiliki risiko komplikasi diabetes yang lebih besar, seperti kebutaan, kerusakan saraf, gagal ginjal, dan penyakit jantung.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang polifagia sebagai gejala diabetes tidak terkontrol.
Baca juga: Apakah Gatal-gatal Merupakan Gejala Diabetes? Berikut Penjelasannya…
Rasa lapar ekstrem atau nafsu makan yang meningkat dalam istilah medis adalah polifagia atau hiperfagia.
Polifagia adalah salah satu dari tiga gejala diabetes tidak terkontrol yang utama, selain rasa haus yang meningkat (polidipsia) dan sering buang air kecil (poliuria).
Polifagia biasanya disebabkan oleh insulin tidak diproduksi dengan cukup atau tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan efektif.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk memungkin glukosa (jenis gula dalam darah) masuk ke sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi.
Gula darah ekstra tidak dapat masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi sebagaimana mestinya.
Akibatnya, tubuh merasa kekurangan energi dan mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh kelaparan dan dibutuhkan lebih banyak makanan untuk mengembalikan tingkat energi.
Baca juga: Gejala Diabetes Tipe 1 Bisa Sebabkan Anak Turun Berat Badan Drastis
Seperti yang disebut di atas, gejala utama diabetes tidak terkontrol lainnya selain rasa lapar terus adalah rasa haus berlebihan dan sering kencing.
Rasa haus berlebihan dalam istilah medis adalah polidipsia.
Rasa haus berlebihan dapat terjadi akibat kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes atau orang yang belum terdiagnosis diabetes, seperti yang dikutip dari Diabetes.co.uk.
Kondisi ini biasanya disertai dengan mulut kering sementara atau berkepanjangan, meski sudah terus-menerus minum air.