Saat itu, persalinan masih dilakukan di rumah warga karena belum tersedia sarana dan prasarana yang memadai di puskesmas. Jika ada persalinan, Eni datang ke rumah warga, pertolongan persalinan dilakukan di rumah warga, menggunakan penerangan seadanya karena belum ada akses listrik.
“Bahkan persalinan dilakukan hanya dengan dua tangan karena kondisi geografis yang sulit untuk mencari bantuan sejawat bidan lain,” kata Eni lagi.
Selain fokus kesehatan ibu dan anak, Eni juga melakukan pelayanan umum, seperti mengobati pasien yang sakit.
“Karena pada saat itu tenaga kesehatan di Kampung Laut masih kurang dan kami adalah satu satunya tenaga kesehatan di desa, sehingga kami dituntut untuk bisa semuanya,” katanya.
Sebagai seorang istri dan seorang ibu, Eni mengaku kehilangan banyak waktu dan momen bersama keluarga.
“Namun saya harus bisa menjalani keduanya dalam waktu yang bersamaan walaupun jelas tidak bisa seimbang dan sempurna,” ujarnya.
Salah satu yang bisa dilakukan Eni agar peran keduanya tetap berjalan adalah dengan menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga,
“Di sela sela pekerjaan, saya sempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan chat, video call atau media sosial lain. Karena bagi saya sangat penting untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keluarga, begitu juga sebaliknya mereka harus tahu kondisi saya ketika jauh di luar rumah,” ujar Eni yang sering meninggalkan buah hati karena harus bertugas.
Pengabdian Eni diganjar penghargaan sebagai Tenaga Kesehatan Teladan Nasional tahun 2024 kategori Pengabdian Tanpa Batas.
"Dari penghargaan ini tentu saya juga mempunyai tanggung jawab untuk menjadi role model bagi tenaga kesehatan lain, bahwa pengabdian, dedikasi dan semangat tinggi menjadi faktor penting dalam melayani masyarakat di bidang kesehatan agar masyarakat bisa merasakan dampak positif dari pelayanan yang kita berikan," ujar Eni yang mendapat hadiah studi banding ke Singapura.
Sementara itu, di mata Kepala Puskesmas Kampung Laut dr. Oktaryan Eko Arrianto, Eni adalah sosok yang inspiratif dan menjadi acuan rekan-rekannya. Tidak hanya di terampil bidang medis, Eni juga memiliki kemampuan lain di bidang non medis seperti misalnya mengendarai perahu.
"Mbak Eni juga bisa berprestasi ditempatkan di berbagai posisi dari mulai bidan desa sampai sekarang menjadi Pj UKM yang mengorganisir kegiatan puskesmas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Eni juga terlihat dekat sekali dengan masyarakat, hal ini bisa dilihat saat beliau melakukan pelayanan di kepada ibu hamil," ujar Oktaryan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.