Pengalaman membantu kelahiran di atas perahu bukan satu-satunya pengalaman tak terlupakan bagi Eni selama 15 tahun bertugas di Kampung Laut.
Pada tahun 2014, misalnya, Eni pernah membantu evakuasi pasien yang ditandu menggunakan kain sarung.
Saat itu, kisah Eni, ada ibu hamil dengan tinggi badan 134 sentimeter yang enggan dirujuk ke rumah sakit dengan alasan jarak yang jauh dan kesulitan biaya.
Meskipun ia sudah berkoordinasi dengan kepala desa untuk membantu pembiayaan di rumah sakit, sang ibu dan keluarganya tetap bersikukuh mau melahirkan di rumah saja dengan dukun.
Saat masuk fase persalinan, kader memberi informasi pada Eni bahwa ibu hamil itu sudah mulas-mulas. Eni pun berangkat dibantu juru malaria desa (JMD).
“Namun medan untuk sampai ke rumah pasien tersebut cukup sulit, tidak bisa ditempuh dengan motor, hanya bisa ditempuh dengan perahu, itu pun hanya bisa setengah jalan karena harus melewati semak-semak. Sehingga kami harus berjalan kaki dan bergelut dengan lumpur,” kenang Eni.
Benarlah, sampai di lokasi rumah pasien, ibu hamil itu sudah dalam kondisi kesakitan karena sudah bukaan 3 sentimeter.
Dengan kondisi yang berisiko, seperti tinggi badan ibu 134 cm, ada beberapa kemungkinan seperti panggul sempit, persalinan yang sulit dan lama, serta risiko lain, maka harus dilakukan rujukan ke RS. Akhirnya pasien dan keluarga setuju untuk dirujuk ke RS.
“Karena sudah tidak kuat jalan jauh, apalagi jalanan lumpur dan sudah merasakan kontraksi, akhirnya pasien ditandu dengan alat seadanya, menggunakan kain sarung, digotong oleh suaminya dan dibantu JMD, menuju ke tempat sandaran perahu kecil atau perahu jukung, untuk kemudian menuju ke dermaga menggunakan perahu yang lebih besar lagi dan dilakukan rujukan ke RS,” cerita Eni.
Eni telah mengabdi sebagai bidan di Puskesmas Kampung Laut, Kabupaten Cilacap sejak tahun 2009.
Pengabdiannya bermula sejak ia lulus seleksi bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan ditempatkan di Kampung Laut.
Wilayah kerja yang dipisahkan oleh Segara Anakan membuat para tenaga kesehatan yang bertugas di sana memiliki kekuatan tersendiri dibandingkan tenaga kesehatan yang tidak dimiliki oleh tenaga kesehatan lain di Kabupaten Cilacap.
Eni mengalami masa-masa di mana Kampung Laut belum memiliki akses listrik, tidak ada sinyal handphone sampai sekarang tersedia jaringan listrik.
Pada 2009-2016, Eni adalah bidan desa yang siaga di lokasi. Dia hanya pulang ke rumah seminggu atau 2 minggu sekali.
Tugas Eni di masyarakat antara lain melakukan pemeriksaan kehamilan, termasuk memantau kesehatan psikis ibu, pelayanan kesehatan bayi dan balita, pelayanan KB, konsultasi dan edukasi, kesehatan reproduksi , serta pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya.
Baca juga: Bidan Wike Afrilia Aktif Bagikan Kisahnya Bertugas di Papua Lewat Tiktok