KOMPAS.com - Nyeri dada sering kali dianggap sebagai gejala penyakit jantung.
Namun, nyeri dada bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya.
Dikutip dari Cleveland Clinic, penyebab nyeri dada bisa terkait dengan jantung, paru-paru, atau sistem pencernaan.
Jika didefinisikan, nyeri dada adalah rasa sakit atau ketidaknyamanan di area mana pun di dada.
Baca juga: Orang Bisa Terkena Penyakit Jantung, Apa Faktor Risikonya?
Rasa nyeri ini dapat menyebar ke area lain di tubuh bagian atas, termasuk lengan, leher, atau rahang.
Nyeri dada bisa terasa tajam atau tumpul. Anda mungkin merasa sesak atau merasa seperti ada sesuatu yang menekan atau meremas.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang beberapa kemungkinan penyebab nyeri dada dan tanda-tanda yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Baca juga: 5 Makanan Berlemak yang Baik untuk Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Beberapa penyebab nyeri dada umumnya termasuk berikut:
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, penyakit jantung adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri dada, seperti penyakit arteri koroner, serangan jantung, atau gangguan irama jantung (aritmia).
Kesulitan bernapas bisa muncul bersama dengan gejala nyeri dada.
Kesulitan bernapas yang menjadi penyebab nyeri dada bisa meliputi asma, pneumonia, atau emboli paru (penggumpalan darah di paru-paru).
Baca juga: Makanan dan Minuman Ini Bisa Jadi Risiko Penyakit Jantung
Otot dada yang terkilir atau meradang, seperti sindrom Tietze atau kram otot, juga bisa menyebabkan sensasi nyeri di daerah dada.
GERD juga bisa menjadi penyebab nyeri dada. Ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, yang menyebabkan sensasi terbakar di dada.
Gejala nyeri dada akibat GERD bisa mirip dengan nyeri dada karena masalah jantung.
Kecemasan, stres, atau serangan panik juga dapat menyebabkan gejala fisik seperti nyeri dada.
Baca juga: Apa Saja Jenis Penyakit Jantung? Berikut Ulasannya...