Penerapan prosedur TKR dapat membantu memperbaiki kualitas hidup pasien karena bisa mengurangi rasa sakit dan memberi pasien kesempatan untuk bergerak lebih bebas, bahkan berolahraga, dengan lebih nyaman.
"Setelah operasi, sebagian besar pasien melaporkan penurunan rasa sakit, serta kemampuan untuk kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya tidak bisa dilakukan karena rasa sakit," kata Prof. Andri.
Menurut dia, penerapan prosedur tersebut juga dapat meningkatkan fungsi lutut dan memungkinkan pasien kembali bekerja dan berinteraksi tanpa rasa sakit yang mengganggu.
Kendati demikian, proses pemulihan setelah pelaksanaan prosedur bedah tersebut membutuhkan waktu dan fisioterapi intensif.
Pemulihan setelah prosedur operasi penggantian sendi lutut total sangat bergantung pada fisioterapi yang dilakukan selama beberapa bulan pertama pascaoperasi.
Fisioterapi pascaoperasi mencakup latihan untuk menguatkan otot-otot sekitar lutut dan meningkatkan kelenturan sendi agar pasien dapat kembali bergerak secara lebih lancar dan tanpa rasa sakit.
"Fisioterapi pada bulan pertama sangat penting untuk mempercepat pemulihan. Rata-rata, pasien membutuhkan waktu hingga tiga bulan untuk kembali ke aktivitas normal," kata Prof. Andri.
Dia juga mengemukakan pentingnya mencegah kelebihan berat badan dan mengurangi aktivitas yang berdampak tinggi pada lutut guna mencegah osteoartritis.
"Kerusakan pada sendi lutut sering kali dipercepat oleh kelebihan berat badan atau aktivitas yang memberikan tekanan tinggi pada lutut. Oleh karena itu, pengelolaan berat badan sangat penting dalam pencegahan osteoartritis," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.