KOMPAS.com-Sea moss, yang juga dikenal sebagai Irish moss atau rumput laut merah (Chondrus crispus), adalah jenis rumput laut yang tumbuh sepanjang tahun di kolam pasang surut dan muara.
Sea moss ditemukan di sepanjang garis pantai Eropa, Amerika Utara, dan Kepulauan Inggris.
Sea moss kembali populer setelah supermodel Bella Hadid membagikan video saat ia mengonsumsi gel sea moss di medsos. Sebelumnya, selebrita Kim Kardashian juga membagikan pengalamannya mengonsumsi sea moss.
Baca juga: 6 Manfaat Rumput Laut bagi Kesehatan
Dilansir Web MD, sea moss umumnya dipanen untuk mengekstrak karagenan, zat seperti jelly yang sering digunakan oleh industri makanan sebagai pengental.
Sea moss ditemukan dalam es krim, susu non-dairy, keju cottage, jelly, dan bahkan pasta gigi, poles sepatu, dan susu formula bayi. Karagenan juga digunakan untuk mengawetkan kulit.
Sea moss memiliki daun tipis seperti kipas. Ia memiliki berbagai warna, mulai dari kuning kehijauan hingga ungu gelap, dan diduga memiliki banyak manfaat kesehatan, meskipun sebagian besar belum diteliti secara ilmiah.
Alga ini bisa dijadikan minuman dengan cara direbus dan ditambah susu dan madu. Di beberapa negara, sea moss dianggap sebagai afrodisiak bagi pria.
Gel sea moss adalah produk alami yang kaya nutrisi yang berasal dari sea moss. Beberapa orang mencampurnya dengan air untuk membuat purée yang mereka konsumsi dengan sendok atau tambahkan ke smoothie.
Gel ini memiliki tekstur yang mirip dengan lidah buaya dan rasanya seperti kerang atau tiram. Seperti semua rumput laut, sea moss kaya akan mineral seperti yodium, kalium, kalsium, serta vitamin dan protein.
Sejak Kim Kardashian memposting tentang mengonsumsi smoothie sea moss, komunitas makanan sehat telah dipenuhi informasi tentang superfood ini, dengan klaim bahwa sea moss dapat membantu banyak hal, mulai dari kulit hingga sistem kekebalan tubuh.
Bagaimana yang sebenarnya?
Meskipun orang telah mengonsumsi alga ini selama bertahun-tahun, para ilmuwan baru mulai meneliti manfaat medisnya. Beberapa manfaat sea moss:
Penyakit Parkinson adalah penyakit degeneratif kedua yang paling umum pada orang dewasa yang lebih tua. Penyakit ini menyebabkan tremor, kekakuan, dan gerakan yang lambat, dan tidak ada obatnya. Namun, penelitian awal menunjukkan bahwa sea moss mungkin dapat memperlambat perkembangan penyakit ini.
Dalam sebuah studi yang dilakukan dengan cacing, ekstrak dari sea moss terbukti mengurangi kekakuan dan kelambanan gerakan. Ini bisa menjadi pertanda baik bagi orang dengan Parkinson. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah sea moss memiliki efek yang sama pada manusia seperti pada cacing.
Studi awal menunjukkan bahwa sea moss dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bahkan dapat melindungi tubuh dari infeksi salmonella.