KOMPAS.com - Sejarah mencatat, rambut dan kuku manusia berpengaruh besar dalam menentukan siapa kita dan status sosialnya. Selain warna rambut yang berbeda-beda, ternyata kecepatan pertumbuhan rambut dan juga kuku pada tiap orang juga berbeda.
Ada orang yang rambutnya cepat sekali panjang, sementara yang lain butuh waktu berbulan-bulan untuk melihat pertumbuhannya.
Rambut di kepala kita tumbuh rata-rata 1 sentimeter per bulan, sedangkan kuku tumbuh rata-rata lebih dari 3 milimeter. Jika tidak dipotong, rambut dan kuku kita dapat tumbuh hingga panjang yang mengagumkan.
Aliia Nasyrova, yang dikenal sebagai Rapunzel dari Ukraina, memegang rekor dunia untuk rambut terpanjang pada wanita yang masih hidup, yaitu 257,33 cm.
Sedangkan pemegang rekor kuku terpanjang yaitu Diana Armstrong dari Amerika dengan panjang 1.306.58 cm.
Namun, sebagian besar dari kita memotong rambut dan kuku secara teratur dan sebagian orang melakukannya lebih sering daripada yang lain karena rambutnya cepat sekali memanjang. Jadi, mengapa rambut dan kuku sebagian orang tumbuh lebih cepat?
Baca juga: 11 Penyebab Rambut Rontok Parah dan Cara Mengatasinya
Pertumbuhan kuku
Rambut dan kuku sebagian besar terbuat dari keratin. Keduanya tumbuh dari sel-sel matriks di bawah kulit dan tumbuh melalui pola pembelahan sel yang berbeda.
Kuku tumbuh secara bertahap dari sel matrik di bawah kulit dan di dasar kuku. Sel-sel ini membelah dan mendorong sel yang lebih tua ke atas. Saat bertumbuh, sel baru meluncur di sepanjang dasar kuku – area datar di bawah kuku yang tampak merah muda karena pasokan darahnya yang melimpah.
Rambut juga tumbuh dari sel matriks, yang akhirnya membentuk bagian rambut yang terlihat yakni batang rambut. Batang rambut tumbuh dari akar yang berada di bawah kulit dan terbungkus dalam kantung yang dikenal sebagai folikel rambut.
Kantung tersebut memiliki saraf (yang membuat kita merasa sakit saat rambut ditarik), kelenjar yang memproduksi minyak yang melumasi rambut, dan otot sangat kecil yang membuat rambut berdiri saat cuaca dingin.
Di pangkal folikel terdapat umbi rambut, yang berisi papila rambut yang memasok darah ke folikel.
Baca juga: 6 Makanan Ini Dapat Menjaga Kesehatan Kuku, Apa Saja?
Sel-sel matriks di dekat papila membelah untuk menghasilkan sel-sel rambut baru, yang kemudian mengeras dan membentuk batang rambut. Saat sel-sel rambut baru terbentuk, rambut didorong ke atas kulit dan rambut pun tumbuh.
Namun, papila juga berperan penting dalam mengatur siklus pertumbuhan rambut, karena mengirimkan sinyal ke sel-sel induk untuk bergerak ke pangkal folikel dan membentuk matriks rambut. Sel-sel matriks kemudian mendapat sinyal untuk membelah dan memulai fase pertumbuhan baru.
Siklus pertumbuhan rambut
Tidak seperti kuku, rambut tumbuh dalam siklus, yaitu:
1. Anagen atau fase tumbuh, yang terjadi antara 2-8 tahun.
2. Katagen atau fase transisi, ketika pertumbuhan melambat, terjadi sekitar dua minggu.
3. Telogen atau fase istirahat, ketika tidak ada pertumbuhan sama sekali. Biasanya fase ini berlangsung 2-3 bulan.
4. Eksogen atau fase rontok, yakni saat rambut rontok dan digantikan dengan rambut baru yang berasal dari folikel yang sama. Kemudian siklusnya berputar lagi.
Baca juga: 7 Makanan Kaya Biotin untuk Kulit dan Rambut yang Sehat
Folikel rambut memiliki tingkat pertumbuhan berbeda. Sebab, jika memasuki fase yang sama secara bersamaan, akan ada saatnya kita semua akan mengalami kebotakan.
Pada waktu tertentu, hanya satu dari sepuluh rambut yang berada dalam fase istirahat.
Meskipun kita kehilangan sekitar 100–150 helai rambut setiap hari, rata-rata orang memiliki 100.000 helai rambut di kepala mereka, jadi kerontokan tersebut masih tergolong normal.
Faktor yang berpengaruh pada laju pertumbuhan
Genetik adalah faktor yang paling signifikan. Meski laju pertumbuhan rambut berbeda pada tiap orang, tapi cenderung mirip dengan anggota keluarga.
Demikian pula halnya dengan pertumbuhan kuku. Kakak beradik, terutama anak kembar, cenderung memiliki pertumbuhan kuku yang sama.
Faktor lainnya adalah usia. Orang muda biasanya memiliki laju pertumbuhan lebih cepat, sebab makin tua metabolisme dan pembelahan sel jadi lambat.
Perubahan hormonal juga berpengaruh. Kehamilan seringkali membuat pertumbuhan rambut dan kuku lebih cepat, sedangkan menopause dan kadar hormon stres yang tinggi bisa memperlambat pertumbuhannya.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah nutrisi. Karena rambut dan kuku terbuat dari keratin, air, lemak, dan berbagai mineral, maka untuk menyokong pertumbuhannya kita membuatuhkan zat-zat ini. Itu sebabnya pola makan seimbang, sangat penting jika kita ingin memiliki kuku dan rambut yang sehat dan cepat panjang.
Sebaliknya, kekurangan nutrisi, terutama zat besi dan zinc, bisa membuat rambut rontok dan kuku mudah patah.
Baca juga: Kandungan dalam Lidah Buaya yang Bikin Rambut Sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.