KOMPAS.com - Rambut rontok dari kulit kepala atau disebut alopecia sebenarnya merupakan sesuatu yang normal, karena bagian dari siklus pertumbuhan rambut.
Rambut yang rontok secara normal jumlahnya mungkin sebatas 100 helai per hari, seperti yang dikutip dari Medical News Today.
Setelahnya, rambut baru akan tumbuh dan menggantikan rambut rontok tersebut.
Baca juga: 12 Cara Mengatasi Rambut Rontok Secara Alami
Jika jumlahnya lebih dari 100 helai, bahkan sampai membuat rambut terlihat menipis dan kulit kepala botak, berarti itu sudah termasuk kategori rontok parah.
Namun, rambut rontok sampai 250 helai juga masih tergolong normal saat keramas.
Anda perlu waspada, jika pada hari biasa, rambut rontok lebih dari 100 helai dan berlangsung terus-menerus.
Untuk mengetahui penyebab rambut rontok parah, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Rambut Rontok Berlebihan
Melansir dari Medical News Today, rambut rontok berlebihan dan pertumbuhan rambut yang lambat, bisa disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
Androgenic alopecia merupakan istilah medis yang menyebutkan faktor keturunan sebagai penyebab rambut rontok.
Biasanya, penderita memiliki gen yang membuat folikel rambutnya terus menyusut sampai akhirnya rambut berhenti tumbuh.
Pada perempuan kebanyakan, itu terjadi setelah menopause, tetapi ada yang prosesnya dimulai sejak remaja.
Ketidakseimbangan hormon pada wanita biasanya terjadi karena menjelang menopause atau saat mulai dan berhenti minum pil kontrasepsi, berpotensi mengalami rambut rontok parah.
Ketidakseimbangan ini disebabkan reseptor hormon androgen di kulit kepala menjadi aktif, sehingga folikel rambut mengecil dan rambut pun rontok.
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Mengatasi Rambut Rontok yang Bisa Dicoba di Rumah
Hormon estrogen yang jumlahnya menurun setelah melahirkan juga umum menyebabkan rambut rontok parah pada wanita. Sekitar 40-50 persen ibu yang melahirkan mengalami masalah ini.
Namun, kondisi ini biasanya berlangsung sementara sampai kira-kira satu tahun dan rambut akan kembali tumbuh.