KOMPAS.com - Cuka sari apel memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan yang didukung studi ilmiah pada manusia.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan tentang keamanan dan kemungkinan efek samping yang mungkin muncul dari minum cuka sari apel setiap hari.
Dikutip dari Healthline, cuka sari apel mengandung 5-6 persen asam asetat yang menjadi kunci manfaat sekaligus efek sampingnya.
Jika minum cuka sari apel setiap hari tanpa memerhatikan batas aman konsumsinya, masalah kesehatan serius bisa terjadi sebagai efek sampingnya.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui apa saja efek samping yang mungkin muncul dari minum cuka sari apel setiap hari.
Baca juga: Cuka Sari Apel Bisa Mengobati Penyakit Apa Saja? Ini Ulasannya...
Dikutip dari Healthline dan Medicine Net, berikut beberapa efek samping minum cuka sari apel setiap hari:
Menurut studi, efek gangguan pencernaan dapat muncul karena cuka sari apel memperlambat pengosongan lambung.
Pengosongan lambung yang lambat menguntungkan untuk diet, tetapi bagi penderita gastroparesis atau masalah pencernaan lainnya, hal ini malah bisa memperburuk gejala, seperti mual, kembung, dan rasa tidak nyaman di perut.
Dalam sebuah eksperimen kecil terhadap 10 pasien diabetes tipe 1 dengan gastroparesis, konsumsi dua sendok makan (30 ml) cuka sari apel memperlambat waktu makanan meninggalkan lambung secara signifikan dibandingkan hanya minum air.
Paparan cuka sari apel setiap hari bisa membuat enamel gigi tererosi.
Dalam sebuah penelitian, enamel gigi yang terendam dalam larutan cuka selama 4 jam kehilangan mineral hingga 20 persen.
Menyikat gigi segera setelah minum cuka sari apel justru bisa memperburuk kerusakan enamel gigi.
Disarankan untuk menunggu setidaknya 30 menit sebelum menyikat gigi. Ini untuk memberikan waktu bagi mulut menetralisir asam.
Baca juga: Apakah Cuka Sari Apel Bisa Bantu Menurunkan Gula Darah?
Efek samping minum cuka sari apel setiap hari tanpa memerhatikan anjuran pemakaian yang aman juga bisa berisiko membuat tulang rapuh.
Hal ini karena cuka sari apel bisa menurunkan kadar kalium dan kesehatan tulang pada saat yang sama.
Meski tidak ada studi terkontrol, tetapi sebuah kasus melaporkan terjadinya penurunan kadar kalium dan pengeroposan tulang yang terkait dengan konsumsi cuka sari apel dalam jangka waktu panjang.
Seorang wanita berusia 28 tahun minum cuka sari apel yang diencerkan 8 ons setiap hari selama 6 tahun.
Akibatnya, ia mengalami hipokalemia (kadar kalium rendah) dan osteoporosis dini, kondisi yang sangat jarang terjadi pada usia muda.
Para dokter menduga bahwa kelebihan asam dari cuka sari apel membuat tubuhnya kehilangan mineral untuk menetralkan kadar asam dalam darah.
Cuka sari apel dapat memperburuk refluks asam pada penderita GERD.
Konsumsi cuka sari apel dalam dosis tinggi nantinya dapat menyebabkan luka bakar pada tenggorokan (esofagus) akibat sifat asam yang kuat.
Asam asetat dari cuka sari apel adalah asam paling umum yang menyebabkan rasa terbakar di tenggorokan.
Beberapa obat dapat berinteraksi dengan cuka sari apel, seperti insulin, digoksin, dan diuretik.
Kombinasi obat-obat di atas dan cuka sari aoel bisa menyebabkan kadar gula darah atau kalium terlalu rendah.
Hal itu dapat memicu gejala seperti pusing hingga pingsan.
Baca juga: Apakah Cuka Sari Apel Bisa Bantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi?
Konsumsi cuka sari apel harus dibatasi untuk menghindari efek sampingnya.
Umumnya, dosis yang dianjurkan adalah 15 hingga 30 ml setiap hari.
Dimulai dengan mengonsumsi dosis rendah, lalu meningkat secara bertahap.
Disarankan untuk mulai dengan dosis 5 ml untuk beberapa hari pertama. Lalu, amati bagaimana tubuh Anda meresponsnya dan meningkatkan secara bertahap.
Beberapa orang bisa mengalami masalah pencernaan, bahkan setelah minum 10-15 ml cuka sari apel.
Jika Anda mengalami reaksi alergi, Anda harus berhenti minum cuka sari apel.
Sementara, jika Anda menderita gastriparesis, sebaiknya Anda menghindari mengonsumsi cuka ini.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Minum Cuka Sari Apel Setiap Hari?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.