Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Herpes Zoster dan Pentingnya Vaksinasi

Kompas.com - 10/01/2025, 15:41 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

Penyakit cacar api, lanjut dr Dirga, bisa menular ke seseorang yang belum pernah terkena penyakit serupa ataupun belum membawa virus Varicella zoster.

Penderita cacar api biasanya akan merasakan gejala awal, seperti gatal, demam, sakit kepala, dan kesemutan atau mati rasa di area yang terdapat lepuhan.

Saat ruam mulai bertambah, penderita juga akan mengalami rasa sakit atau nyeri yang luar biasa.

"Paling sengsara dari cacar api itu bukan ruamnya, tetapi sakit dan nyerinya. Sebab, virusnya kan ngumpet dan menyerang saraf. Para pasien sering menggambarkan rasa sakitnya seperti disengat listrik atau dibakar," terang dr Dirga.

Rasa nyeri tersebut bisa berlanjut, meskipun ruam sudah sembuh. Kondisi nyeri itu disebut sebagai neuralgia pascaherpes (NPH).

Berdasarkan penelitian National Centre for Immunisation Research and Surveillance (NCIRS) pada 2021, satu dari empat orang berusia di atas 80 tahun kerap mengalami NPH usai terkena cacar api.

Dikutip dari laman Kemenkes, kasus NPH sering ditemukan pada kelompok usia 45-64 tahun dengan angka mencapai 26,5 persen.

"Ruamnya biasanya sudah hilang dalam waktu dua minggu atau kadang sebulan. Namun, nyerinya bisa menetap. Nyeri yang menetap ini bisa berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun,” katanya.

Baca juga: Dokter Ingatkan Pentingnya Vaksin untuk Cegah Cacar Api

Menurut dr Dirga, rasa sakit yang berkepanjangan itu dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya serta bisa menyebabkan depresi dan isolasi sosial.

"Orang tua yang harusnya senang-senang dan jalan-jalan, tapi dia malah tersiksa dengan nyerinya," tutur dr Dirga.

Selain nyeri, herpes zoster yang menyerang area wajah juga berbahaya karena memiliki potensi komplikasi. Terlebih, jika ruamnya muncul di area dekat mata dan otak.

"Kondisi ini disebut herpes zoster ophthalmicus. Virus melukai saraf mata sehingga bisa menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan. Ini juga dapat menyebabkan gangguan pada telinga. Meski kasus ini jarang terjadi ketimbang gejala nyeri, komplikasinya bisa sangat serius," jelas dr Dirga.

Pada kasus yang lebih ekstrem, infeksi dapat menjalar ke otak dan menyebabkan gejala mirip stroke.

"Karena menyerang saraf wajah, pasien bisa mengalami kelumpuhan otot wajah sehingga mulutnya mencong. Bahkan, bisa mengalami gangguan pendengaran. Inilah yang membuat cacar api di area wajah memerlukan penanganan lebih serius dan intensif," ucap dr Dirga.

Pengobatan dan vaksinasi cacar api

Dokter Dirga pun menyarankan masyarakat yang mengalami gejala cacar api untuk segera berkonsultasi dengan dokter saat merasakan gejala-gejala dari penyakit tersebut.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau