Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barbie Hsu Meninggal karena Pneumonia, CDC Taiwan Minta Warga Vaksinasi

Kompas.com - 05/02/2025, 07:49 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com-Meninggalnya aktris dan penyanyi Taiwan Barbie Hsu akibat komplikasi flu yang parah membuat Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan mendesak kelompok berisiko tinggi untuk segera divaksinasi dan waspada terhadap tanda-tanda penyakit serius.

Keluarga Barbie Hsu mengonfirmasi bahwa sang aktris meninggal saat berlibur bersama keluarga di Jepang akibat pneumonia selama liburan Tahun Baru Imlek.

Wakil Direktur Jenderal CDC Tseng Shu-hui dalam konferensi pers mendadak, Selasa (4/2/2025) mengatakan, jumlah kunjungan rumah sakit akibat gejala mirip flu dari 19 hingga 25 Januari mencapai 162.352—angka tertinggi untuk minggu yang sama dalam 10 tahun terakhir.

"Jumlah ini menurun menjadi 88.889 dari 26 Januari hingga Sabtu pekan lalu, karena banyak klinik yang tutup selama liburan," katanya.

Baca juga: Pemain Meteor Garden Barbie Hsu Meninggal akibat Pneumonia, Apa Gejalanya?

CDC memperkirakan jumlah kunjungan rumah sakit akan meningkat minggu ini karena lebih banyak orang mencari perawatan medis, meskipun belum jelas apakah angkanya akan melebihi minggu sebelum liburan.

Data pemantauan menunjukkan bahwa virus influenza A (H1N1) menjadi strain dominan musim ini.

"Vaksin flu tahun ini cocok dengan strain utama yang beredar, sehingga vaksinasi akan memberikan perlindungan yang memadai," kata Tseng.

Hingga Minggu lalu, terdapat 641 kasus komplikasi flu serius dan 132 kematian yang dilaporkan selama musim flu ini, sejak 1 Oktober 2024.

"Kedua angka ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.Lebih dari 90 persen kasus parah dan kematian tidak menerima vaksinasi flu musim ini,” tambahnya.

Baca juga: Barbie Hsu Meninggal karena Pneumonia, Apa Faktor Risiko Penyakit Ini?

Mengenai situasi flu di Jepang, statistik resmi terbaru menunjukkan bahwa aktivitas flu mencapai puncaknya pada akhir Desember, dan penyebaran penyakit ini telah menurun, dengan strain dominan yang juga influenza A (H1N1).

Hingga Senin pagi, terdapat 3.073 fasilitas kesehatan dan pusat kesehatan masyarakat di seluruh negeri yang menawarkan vaksin flu, katanya.

Dari 6,78 juta dosis yang dibeli untuk musim flu ini, sekitar 200.000 dosis masih tersedia, tambahnya.

CDC menganjurkan masyarakat untuk memeriksa dengan departemen kesehatan setempat atau mengunjungi situs web CDC (antiflu.cdc.gov.tw) untuk menemukan fasilitas kesehatan yang menyediakan vaksinasi, katanya.

Secara terpisah, Wakil Direktur Pusat Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Universitas Kedokteran China, Hwang Kao-pin mengatakan bahwa gejala influenza biasanya lebih parah dibandingkan dengan flu biasa.

"Selain gejala pernapasan, influenza sering kali disertai demam mendadak, nyeri otot, dan kelelahan," kata Hwang.

Baca juga: Barbie Hsu Meninggal Setelah Alami Komplikasi Influenza, Ini Kata Dokter...

Lansia, anak kecil, ibu hamil, dan orang dengan penyakit penyerta memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit serius, tetapi orang dewasa muda dan paruh baya juga dapat berisiko, katanya.

Dokter dari divisi bedah toraks di Rumah Sakit Cheng Ching, Tu Cheng-che mengatakan, influenza berbeda dari flu biasa, tetapi juga dapat dicegah dengan sering mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari tempat ramai.

Dia menambahkan, orang yang terkena flu dan mengalami salah satu dari delapan gejala berikut—kesulitan bernapas, sesak napas, sianosis (warna kulit kebiruan-keunguan), darah dalam dahak, nyeri dada, kesadaran yang terganggu, tekanan darah rendah, dan demam tinggi yang terus-menerus—harus segera mencari pertolongan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Serangan AS Tewaskan 19 Warga Yaman, Houthi Akan Balas Dendam
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau