KOMPAS.com - Viral video pengacara Razman Arif Nasution, Firdaus Oiwobo, naik ke atas meja sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara.
Kejadian itu membuat ruang sidang semakin ricuh, setelah Razman menghampiri Hotman Paris dan mengamuk.
Razman-Firdaus berhadapan hukum dengan Hotman Paris dalam kasus dugaan pencemaran nama baik di PN Jakut pada 6 Februari lalu.
Akibat peristiwa emosional itu, keduanya mendapat sorotan dan kecaman berbagai pihak.
Terbaru pada Selasa (11/2/2025), PN Jakut melaporkan pengacara Razman ke Mabes Polri.
Pihak PN Jakut menyatakan bahwa laporannya ke Mabes Polri sesuai arahan Mahkamah Agung.
Ketua PN Jakut Ibrahim Palino yang hadir langsung untuk melaporan kejadian yang dinilainya telah menodai marwah persidangan.
Dari peristiwa tersebut kita perlu belajar tentang pentingnya mengelola amarah dengan baik.
Baca juga: Kemarahan Singkat Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Dikutip dari Help Guide, amarah adalah emosi yang normal, tidak baik maupun buruk.
Seperti emosi lainnya, kemarahan menyampaikan pesan, yang memberi tahu Anda bahwa suatu situasi menjengkelkan, tidak adil, atau mengancam.
Namun, jika reaksi spontan Anda tidak dikelola atau meledak-ledak, pesan itu tidak akan pernah tersampaikan.
Kemarahan akan semakin menjadi masalah saat Anda mengekspresikannya dengan cara yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
Anda mungkin berpikir melampiaskan amarah adalah hal yang sehat, dibenarkan, atau bisa untuk mendapatkan rasa hormat.
Kenyataannya, kemarahan yang meledak-ledak jauh lebih berdampak negatif pada cara orang memandang Anda, merusak penilaian orang terhadap Anda, dan bahkan bisa menghalangi kesuksesan Anda.
Mengutip Psych Central, tanda Anda sudah mengalami kemarahan yang tidak terkontrol bisa meliputi:
Baca juga: 4 Dampak Memendam Amarah bagi Kesehatan Fisik dan Mental