KOMPAS.com - Legenda Persatuan Sepak Bola Surabaya (Persebaya) Bejo Sugiantoro meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025).
Menurut berita Kompas.com sebelumnya, Pelatih Deltras Sidoarjo meninggal saat bermain fun football di Lapangan SIER, Surabaya.
Bejo Sugiantoro tiba-tiba terjatuh di tengah permainan hingga akhirnya meninggal dunia di RS Royal Surabaya.
Belum diketahui pasti penyebab Bejo Sugiantoro meninggal, tetapi kematian mendadak seorang atlet sudah sering kali terjadi di berbagai belahan dunia.
Kondisi tersebut dikaitkan dengan kematian jantung mendadak.
Baca juga: Apa Itu Kematian Jantung Mendadak? Ini Ulasannya...
Dikutip dari National Library of Medicine, kematian jantung mendadak adalah penyebab medis kematian mendadak yang paling sering terjadi pada atlet, dan perkiraannya sangat bervariasi berdasarkan populasi.
Perkiraan pada 2016 tentang kejadian kematian jantung mendadak pada atlet berkisar antara 1 dari 40.000 hingga 1 dari 80.000 per tahun.
Meski jarang terjadi, kematian jantung mendadak bisa dialami oleh atlet yang masih muda (kurang dari 35 tahun) dan dianggap sehat.
Kematian jantung mendadak pada atlet berusia di bawah 35 tahun umumnya terkait dengan kondisi jantung yang diwariskan.
Pada atlet lebih tua yang berusia 35 tahun ke atas, penyebab kematian jantung mendadak sering kali karena penyakit arteri koroner.
Artikel ini selanjutnya akan menjelaskan mengenai kematian jantung mendadak dan gejala yang perlu diwaspadai, khususnya oleh para atlet.
Baca juga: Kematian Jantung Mendadak, Apa Faktor Risikonya? Ini Ulasannya...
Dikutip dari Cleveland Clinic, kematian jantung mendadak adalah kematian mendadak dan tidak terduga dalam waktu satu jam akibat masalah jantung.
Memberikan resusitasi jantung paru atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) pada orang dengan gejala kematian jantung mendadak dapat menggandakan peluang seseorang untuk bertahan hidup.
Henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Ketika Anda mengalami henti jantung mendadak, jantung Anda akan berhenti memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh.
Itu artinya berbagai organ Anda akan berhenti menerima oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi dan mendukung Anda hidup.
Tanpa ditolong dengan pemberian oksigen segera, kematian jantung mendadak pada atlet bisa terjadi.
Masalah ini seperti yang terjadi pada atlet badminton China, Zhang Zhi Jie, pada 30 Juni 2024 di GOR Amongrogo Yogyakarta.
Ia mengalami henti jantung hingga akhirnya mengalami kematian jantung mendadak.
Baca juga: Kata Dokter tentang Pencegahan Henti Jantung Mendadak pada Atlet Muda
Ada beberapa gejala yang bisa muncul dari kematian jantung mendadak.
Gejalanya mungkin terjadi beberapa jam atau minggu sebelum kematian terjadi.
Gejala kematian jantung mendadak meliputi:
Jika Anda atau orang terdekat Anda menunjukkan beberapa kondisi seperti di atas, langkah yang tepat adalah segera mencari pertolongan medis darurat.
Baca juga: Bejo Sugiantoro Meninggal, Kenali Penyebab Kematian Mendadak Saat Olahraga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.